Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Incar Marketing Sales Rp2,5 Triliun pada 2020

Pada kuartal III/2019, LPKR telah merealisasikan marketing sales sebesar Rp1,13 triliun atau 75,33% dari total target Rp1,5 triliun setahun penuh.
Manajemen PT Lippo Karawaci Tbk. memberikan penjelasan dalam paparan publik di Jakarta, Senin (16/12/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar
Manajemen PT Lippo Karawaci Tbk. memberikan penjelasan dalam paparan publik di Jakarta, Senin (16/12/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. mengincar marketing sales sebesar Rp2,2 triliun—Rp2,5 triliun pada 2020.

Investor relations Lippo Karawaci Bret Ginesky mengatakan bahwa ada beberapa proyek residensial yang akan diluncurkan pada tahun depan. Hal itu guna menopang target pemasaran dapat terealisasi.

"Tahun depan, target kami berada di kisaran Rp2,2 triliun sampai dengan Rp2,5 triliun. Ada beberapa proyek perumahan yang akan diluncurkan baik di Cikarang maupun di Karawaci," katanya pada paparan publik Senin (16/12).

Bret menambahkan selain dari kedua lokasi itu, perseroan pun akan mendorong penjualan dari proyek yang sudah selesai seperti di Kemang dan Puri, Jakarta. Emiten berkode saham LPKR itu akan menargetkan pasar kelas menengah sebagai konsumen utama.

Bret optimistis target tahun depan dapat terealisasi. Namun, melihat dari hasil pemasaran dalam 3 tahun terakhir LPKR belum pernah menyentuh target tersebut.

Adapun, torehan tertinggi perusahaan milik Grup Lippo itu terjadi pada 2016 sebesar Rp2,1 triliun. Sementara pada 2017 dan 2018 hanya mencapai Rp1,81 triliun dan Rp1,63 triliun.

Pada kuartal III/2019, LPKR telah merealisasikan marketing sales sebesar Rp1,13 triliun atau 75,33% dari total target Rp1,5 triliun setahun penuh.

Sementara itu, Direktur Utama Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya berharap tahun depan sektor properti dapat kembali pulih. Pasalnya, secara makro seharusnya ada pemulihan dengan berkurangnya suku bunga.

"Tahun depan ada peluncuran produk baru, selain itu target pembangunan 1 juta rumah akan menjadi stimulasi sektor properti. Tapi semua itu tergantung sentimen makro," sebutnya.

LPKR, lanjutnya, akan berupaya mendorong bisnis inti perusahaan yakni properti pada tahun depan. Sebagai informasi, saat ini mayoritas pendapatan emiten properti itu disokong oleh bisnis rumah sakit sebesar 62,99%.

Dari total pendapatan kuartal III/2019 sebesar Rp8,27 triliun sekitar Rp5,21 triliun berasal dari anak usaha PT Siloam Internasional Hospitals Tbk. (SILO).

Ketut menekankan LPKR akan mendorong pemasaran dan penjualan properti dalam beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, perseroan bisa mendapatkan dividen dari PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Adapun kepemilikan LPKR atas LPCK mencapai 80% setelah rights issue pada pertengahan tahun.

"Kami akan mempercepat pembangunan kawasan kami di Cikarang dan Makassar. Kami menargetkan pada 2022, LPCK dapat membagikan deviden kepada kami," katanya.

Ketut menambahkan saat ini perseroan memiliki bank lahan 1.500 hektare dengan izin pengembangan lahan mencapai 8.000 hektare.

"Dalam waktu pendek, fokus kami adalah pembangunan bisnis inti. Bank lahan akan kami pakai untuk perluas produk yang mendukung pertumbuhan kelas menengah karena tren akan berkembang pesat," ucapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper