Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pakan ternak PT Central Proteina Prima Tbk. menyiapkan belanja modal sebesar US$8 juta sampai dengan US$10 juta atau sekitar Rp112 miliar-Rp140 miliar pada 2020.
Vice President Director Saleh Yu mengatakan dana itu akan digunakan untuk menambah kapasitas pabrik pakan apung dari 436.000 ton per tahun menjadi 476.000 ton per tahun pada akhir 2020. Artinya, emiten berkode saham CPRO itu akan menambah kapasitas pabrik sebesar 40.000 ton per tahun.
“CPRO merencanakan untuk menambah kapasitas pabrik pakan di Sepanjang, Jawa Timur yang ditargetkan akan rampung pada penghujung tahun 2020 dengan perkiraan biaya sekitar Rp50 miliar,” katanya pada Jumat (13/12/2019).
Saleh menambahkan ekpansi dilakukan untuk menjerat pasar pakan apung yang semakin meningkat. Sampai dengan kuartal III/2019 utilisasi pabrik pakan sudah mencapai 73,39% atau setara dengan 320.000 ton.
Selain itu, pabrik pakan apung pun akan digunakan untuk memproduksi pakan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Saleh mengungkapkan pabrik itu dapat digunakan untuk memproduksi kedua pakan yang berbeda.
“Dengan adanya tambahan kapasitas pabrik pakan sebesar 40.000 ton ini, maka CPRO berharap agar kenaikan permintaan akan pakan ikan dan hewan peliharaan dapat terpenuhi,” imbuhnya.
Baca Juga
Saleh mengatakan segmen penjualan pakan hewan peliharaan pada tahun ini saja sudah tumbuh 55% menjadi 35.000 ton. Sementara untuk tahun depan dia memproyeksikan segmen penjualan pakan dapat tumbuh 25% atau minimal 40.000 ton.
Adapun sisa belanja modal tahun depan sebesar Rp89,88 miliar akan dipergunakan oleh CPRO untuk penambahan bibit udang, penambahan kapasitas udang dan perawatan alat produksi. Saleh mengatakan belanja modal tahun depan akan menggunakan kas internal.
Sementara bila dibandingkan dengan alokasi belanja modal tahun ini, ada peningkatan sebesar 208,88% dari posisi Rp45 milliar. Saleh mengatakan sampai dengan November 2019, perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp35 miliar.
Sebagai informasi, sampai dengan September 2019, CPRO telah membukukan penjualan sebesar Rp5,5 triliun turun 1,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,6 trilliun. Sementara EBITDA hingga kuartal III/2019 mencapai Rp458 miliar, naik sebesar 17% dari Rp390 miliar dari tahun lalu.
“Target penjualan kami akhir tahun dapat mencapai Rp7,5 triliun, kuartal kemarin sudah Rp5,5 triliun. EBITDA kemarin sudah Rp458 miliar, akhir tahun kemungkinan bisa Rp650 miliar. Kami optimistis semua dapat tercapai,” katanya.