Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran, PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. akan fokus untuk membenahi kinerja keuangan perseroan dengan melego kapal-kapal milik perseroan.
Jansen Warokka, Direktur Keuangan Capitol Nusantara Indonesia, mengatakan bahwa penjualan kapal yang dilakukan perseroan guna memperbaiki kondisi bisnis perseroan pada tahun depan.
Dari hasil penjualan tersebut, perseroan akan membeli armada baru untuk mengejar kontrak-kontrak pada tahun depan.
“Dari 56 kapal milik kami akan coba rilis lagi, kami masih ada yang beroperasi, mungkin 10% dari 56 kapal akan kami jual,” katanya di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Dia mengungkapkan bahwa rencana itu sebagai salah satu strategi perseroan guna menangkap peluang pembatasan pengiriman beberapa komoditas ke luar negeri. Dengan pembatasan tersebut, pengiriman komoditas di dalam negeri akan meningkat untuk pengiriman ke smelter-smelter baru yang kini semakin banyak.
Jansen menyebut pada saat ini perseroan tengah menjajaki kontrak baru dengan menggandeng mitra dari luar negeri.
Baca Juga
“Untuk jumlah dan jenis kapal yang akan dibeli sedang dibicarakan dengan pemilik konsensi,” jelasnya.
Adapun hingga Juni 2019, emiten berkode saham CANI itu telah mengantongi pendapatan senilai US$2,27 juta, turun tipis dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu US$2,31 juta.
Adapun perseroan masih mencatatkan rugi bersih tahun berjalan senilai US$4,22 juta, turun tipis dibandingkan dengan rugi bersih per Juni 2018 senilai US$4,31 juta.
Perseroan menargetkan pada 2020, kerugian yang dialami perseroan dapat ditekan menjadi US$3,46 juta dengan inisiatif yang dilakukan sepanjang tahun ini dan 2020 mendatang.
“Dua tahun ke depan kami proyeksikan baru laba dengan restrukturisasi yang kami lakukan sekarang,” imbuhnya.
Hingga Juni 2019, CANI memiliki total liabilitas US$56,06 juta. Saat liabilitas tinggi, CANI mengalami defisiensi modal karena ekuitasnya tercatat negatif US$11,76 juta.