Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi menargetkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management bisa tumbuh 10% pada 2020.
Presiden Direktur Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa pun optimistis target AUM senilai Rp60 triliun pada tahun ini bisa tercapai.
“Akhir tahun kan ditargetkan Rp60 triliun. Posisi sekarang sudah Rp57 triliun, tergantung kalau KIK EBA Syariah bisa terbit itu kan tercapai. Kalau belum bisa diluncurkan tahun ini kan pasti di awal tahun, jadi hanya Rp60 triliun yang tertunda,” kata Alvin di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Apabila tercapai Rp60 triliun pada 2019, maka AUM manajer investasi pelat merah ini ditargetkan mencapai Rp66 triliun pada tahun depan.
Saat ini, Mandiri Investasi tengah mengupayakan dapat meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK—EBA) Syariah dengan target penghimpunan dana senilai Rp2 triliun—Rp3 triliun.
Produk ini merupakan sekuritisasi hak pendapatan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Baca Juga
Tak hanya itu, fund manager yang memiliki 150 produk reksa dana ini juga sedang berada dalam proses bookbuilding untuk menghimpun dana (raising fund)senilai Rp500 miliar untuk produk DINFRA Toll Road Mandiri-001 yang telah diluncurkan pada April silam.
Penambahan dana ini dilakukan dengan menambah unit penyertaan produk DINFRA Toll Road Mandiri-001.
Alvin mengungkapkan setidaknya 60%—70% dari dana yang dibidik telah terkumpul. Adapun minat investor disebut cukup besar, tak hanya dari investor institusi maupun investor ritel.
Adapun DINFRA Toll Road Mandiri-001 yang dicatatkan di BEI pada April senilai Rp1 triliun memiliki underlying asset ruas Tol Gempol—Pandaan milik PT Jasa Marga Tbk.
Dengan penambahan unit penyertaan kali ini, Alvin menyebut aset yang akan digunakan bakal ditambah yaitu ruas tol Semarang—Solo.