Bisnis.com, JAKARTA—PT Mandiri Manajemen Investasi akan meluncurkan produk investasi alternatif Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK—EBA) Syariah menjelang akhir tahun ini.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Mandiri Manajemen lnvestasi Alvin Pattisahusiwa bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi, edukasi, dan sudah bertemu dengan calon investor.
“Kami rencana [meluncurkan EBA Syariah] dalam waktu dekat. Prioritasnya mungkin Dinfra dulu, baru yang EBA Syariah,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Untuk KIK EBA Syariah, produk ini merupakan sekuritisasi hak pendapatan jalan tol dengan kisaran nilai Rp2 triliun—Rp 3 triliun. Untuk ruas jalan tol yang akan dijadikan aset dasar, dipilih ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Sementara itu, saat ini Mandiri Investasi juga tengah dalam proses book building untuk menghimpun dana (raising fund) senilai Rp500 miliar untuk produk DINFRA Toll Road Mandiri-001 yang telah diluncurkan pada April silam.
Penambahan dana ini dilakukan dengan menambah unit penyertaan produk DINFRA Toll Road Mandiri-001.
Alvin mengungkapkan setidaknya 60%—70% dari dana yang dibidik telah terkumpul. Adapun minat investor disebut cukup besar, tak hanya dari investor institusi maupun investor ritel.
“Institusinya beragam, dari ritel juga ada. Kalau yang sebelumnya yang Rp1 triliun itu partisipasi ritel 60% dan 40% institusi. Sekarang ritel juga cukup banyak,” tuturnya.
Adapun DINFRA Toll Road Mandiri-001 yang dicatatkan di BEI pada April senilai Rp1 triliun memiliki underlying asset ruas Tol Gempol—Pandaan milik PT Jasa Marga Tbk.
Dengan penambahan unit penyertaan kali ini, Alvin menyebut aset yang akan digunakan bakal ditambah yaitu ruas tol Semarang—Solo.