Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah tergelincir dari penguatannya dan berakhir turun pada perdagangan Kamis (14/11/2019) setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan peningkatan stok minyak mentah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember 2019 berakhir turun 35 sen di level US$56,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Pelemahan yang dibukukan pada Kamis mendorong WTI bergerak menuju penurunan mingguan sekitar 0,7 persen.
Minyak WTI kemudian mampu beringsut naik 11 sen dan diperdagangkan di level US$56,88 per barel pada pukul 10.13 pagi waktu Sydney, berdasarkan data Bloomberg.
Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Januari 2020 berakhir turun 9 sen di level US$62,28 per barel di ICE Futures Europe Exchange pada Kamis (14/11).
Menurut laporan Energy Information Administration (EIA), persediaan minyak mentah AS bertambah 2,22 juta barel pekan lalu seiring dengan meningkatnya produksi menuju rekor.
Turut membebani pasar, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengisyaratkan bahwa pasar minyak tetap berada di jalur surplus pada awal 2020.
Baca Juga
Hal itu dikemukakan bahkan meskipun sejumlah delegasi mengatakan bahwa kartel minyak tersebut dan aliansinya mungkin tidak akan meningkatkan upaya untuk menghapus kelebihan suplai global saat bertemu bulan depan.
Di sisi lain, Presiden dan CEO Teekay Tankers Kevin Mackay berpendapat pertumbuhan permintaan minyak global akan pulih menjadi 1,2-1,3 juta barel per hari pada 2020 dan 2021.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Desember 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
14/11/2019 | 56,77 | -0,35 poin |
13/11/2019 | 57,12 | +0,32 poin |
12/11/2019 | 56,80 | -0,06 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Januari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
14/11/2019 | 62,28 | -0,09 poin |
13/11/2019 | 62,37 | +0,31 poin |
12/11/2019 | 62,06 | -0,12 poin |
Sumber: Bloomberg