Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Positif dari The Fed dan OPEC, Menyulut Harga Minyak

Mengacu data Bloomberg, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate kontrak pengiriman Desember 2019 menguat tipis 0,96% atau 0,55 poin menjadi US$57,57 per barel, pukul 17:33 WIB, sedangkan harga minyak mentah Brent memanas 1,07% atau 0,67 poin ke posisi US$63,04 per barel.
Matahari terbenam di belakang sebuah pompa minyak di luar Saint-Fiacre, dekat Paris, Prancis 17 September 2019./REUTERS-Christian Hartmann
Matahari terbenam di belakang sebuah pompa minyak di luar Saint-Fiacre, dekat Paris, Prancis 17 September 2019./REUTERS-Christian Hartmann

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia naik tipis pada Kamis (14/11/2019), menyusul komentar ekonomi positif dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC).

Mengacu data Bloomberg, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate kontrak pengiriman Desember 2019 menguat tipis 0,96 persen atau 0,55 poin menjadi US$57,57 per barel, pukul 17:33 WIB, sedangkan harga minyak mentah Brent memanas 1,07 persen atau 0,67 poin ke posisi US$63,04 per barel.

Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates mengatakan, komentar dari orang nomor satu di Bank Sentral AS tersebut telah menjadi penggerak harga minyak mentah untuk menguat. “Kebangkitan harga minyak tampaknya dipicu oleh pernyataan Powell yang menekankan pertumbuhan dan pemeliharaan suku bunga,” katanya dikutip dari Reuters, Kamis (14/11).

Powell mengatakan bahwa ekonomi AS akan menyaksikan ekspansi berlanjut, dengan dampak penuh dari penurunan suku bunga baru-baru ini yang masih terasa. “Prospek dasar masih menguntungkan," katanya.

Sentimen positif lainnya, OPEC menyatakan, tidak terlihat tanda-tanda resesi global dan saingan mereka, produksi minyak serpih Amerika Serikat dapat tumbuh jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada 2020.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, fundamental ekonomi global masih kuat. Dia tetap yakin AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan. “Itu [kesepakatan dagang] bakal menghilangkan awan gelap yang telah melanda ekonomi global,” kata Barkindo.

Dia menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk membahas kebijakan produksi pertemuan OPEC Desember.

Barkindo juga mengatakan, beberapa perusahaan AS sekarang mengatakan produksi minyak akan tumbuh hanya 0,3-0,4 juta barel per hari tahun depan, atau kurang dari setengah dari ekspektasi sebelumnya, sehingga mengurangi risiko kelebihan minyak.

Administrasi Informasi Energi AS (Energy Information Administration), memproyeksikan, produksi minyak AS mencapai rekor 13 juta barel per hari bulan ini, selanjutnya akan tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada 2019 dan 2020.

American Petroleum Institute melaporkan, persediaan minyak mentah AS turun 541.000 barel pekan lalu menjadi 440 juta secara mingguan, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk peningkatan 1,6 juta barel.

Data EIA mingguan resmi akan dirilis pada pukul 11:00 EST pada Kamis (14/11) waktu setempat.

Pada awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump, mengatakan, Washington dan Beijing hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan, tetapi dia gagal memberikan tanggal atau tempat untuk upacara penandatanganan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper