Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) bergerak di zona merah pada sesi I perdagangan Kamis (14/11/2019) atau hari pertama perdagangan saham setelah stock split dengan rasio 1:5.
Pada akhir perdagangan Rabu (13/11/2019), saham TBIG ditutup di level harga Rp5.475 per saham. Dengan demikian, pada pembukaan perdagangan hari ini, TBIG ada di level harga baru Rp1.095 per saham.
Dikutip dari Bloomberg, hingga akhir sesi I perdagangan Kamis (14/11/2019), harga saham TBIG turun 35 poin atau 3,2% ke level Rp1.060 per saham.
Pada perdagangan hari ini, harga saham TBIG bergerak di rentang Rp1.040 hingga Rp1.110 per saham. Anak usaha Grup Saratoga itu melakukan stock split dengan rasio 1:5 setelah mengantongi restu dari Bursa Efek Indonesia dan pemegang saham perseroan.
Berdasarkan data dari Bloomberg, TBIG memiliki price to earning ratio sebesar 6,74 kali, earning per share sebesar Rp158,09.
Adapun, return yang dicatak TBIG selama setahun sebesar 39,62%.
Baca Juga
Dalam keterangan resminya, Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan telah menerima persetujuan dari Bursa Efek Indonesia untuk melaksanakan stock split.
Emiten berkode saham TBIG ini akan memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham akan berubah dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham.
Jumlah saham beredar entitas Grup Saratoga itu pun akan meningkat dari 4,53 miliar saham menjadi 22,65 miliar saham.
“Perseroan telah menerima persetujuan dari Bursa Efek Indonesia, dan hari pertama perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham pada tanggal 14 November 2019,” katanya.