Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Rebound, IHSG Ditutup di Zona Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau dan mencatat kenaikan pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (12/11/2019), di tengah rebound pasar saham global.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya dan mencatat kenaikan pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (12/11/2019), di tengah rebound pasar saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup menguat 0,52 persen atau 32,25 poin di level 6.180,99 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (11/11), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.148,74 dengan pelemahan 0,47 persen atau 29,25 poin.

Sebelum rebound, indeks sempat melanjutkan pelemahannya dengan dibuka terkoreksi 0,22 persen atau 13,25 poin di posisi 6.135,49 pada Selasa (12/11) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.133,53 – 6.180,99.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin infrastruktur (+1,63 persen) dan aneka industri (+1,55 persen). Adapun sektor finansial dan pertanian masing-masing turun 0,25 persen dan 0,11 persen.

Dari 660 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 201 saham menguat, 178 saham melemah, dan 281 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 3,43 persen dan 1,95 persen menjadi pendongkrak utama rebound IHSG.

Sejalan dengan IHSG, indeks saham lain di Asia rata-rata berakhir di wilayah positif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (+0,81 persen) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0,79 persen).

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 naik 0,17 persen dan 0,02 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 0,52 persen.

Dilansir dari Bloomberg, bursa Asia berhasil bangkit menguat bersama bursa saham global saat investor menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai isu perdagangan Amerika Serikat-China dan situasi di Hong Kong.

Harapan kesepakatan perdagangan "fase satu" antara dua negara berekonomi terkuat di dunia itu telah menjadi faktor utama yang mendukung penguatan saham baru-baru ini.

Namun pada Sabtu (9/11), pasar dikejutkan oleh pernyataan Trump bahwa Amerika Serikat hanya akan membuat kesepakatan perdagangan jika itu adalah "kesepakatan yang tepat" untuk Amerika.

Trump juga menyangkal pemberitaan bahwa pemerintah AS mengurangi tarif terhadap barang-barang asal China.

Para pelaku pasar kini menantikan perkembangan terbaru yang dapat mengarah pada kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS dan China.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan memberikan komentar mengenai perdagangan pada Selasa (12/11) waktu setempat, ketika ia dijadwalkan berpidato dalam agenda The Economic Club of New York.

Pasar dipastikan akan menantikan setiap komentar positif tentang perang perdagangan dengan China yang secara ekonomi telah membebani pasar keuangan global.

"Pasar gelisah," kata Matt Forester, kepala investasi di Lockwood Advisors BNY Mellon, seperti dilansir dari Bloomberg.

"Kita akan membutuhkan lebih banyak informasi konkret tentang struktur dan waktu segala jenis pengaturan final perdagangan, tetapi sementara itu kita berjalan berdasarkan potongan-potongan informasi,” paparnya.

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah berhasil rebound dan ditutup terapresiasi tipis 13 poin atau 0,09 persen di level Rp14.054 per dolar AS, setelah berakhir melemah dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

HMSP

+3,43

TLKM

+1,95

BYAN

+19,83

ASII

+1,88

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-0,48

DSSA

-11,82

MDKA

-6,36

CPIN

-1,03

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper