Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.020 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (8/11/2019).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.020 per dolar AS, menguat 20 poin atau 0,14 persen dari posisi Rp14.040 pada Kamis (7/11/2019).
Sebaliknya, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.018 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (7/11), rupiah ditutup di level Rp13.998 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 25 poin atau 0,18 persen di pasar spot.
Rupiah mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terdepresiasi 11 poin atau 0,08 persen di level 14.009 pada Jumat (8/11). Sepanjang perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah bergerak di level 14.009-14.026 per dolar AS.
Seiring pergerakan nilai tukar rupiah, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun tipis 0,032 poin atau 0,03 persen ke level 98,111 pada pukul 10.26 WIB.
Baca Juga
Pergerakan indeks sebelumnya dibuka di posisi 98,137 setelah pada perdagangan Kamis (7/11) ditutup di level 98,143 dengan kenaikan 0,191 poin atau 0,19 persen.
Dilansir dari Reuters, indeks dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan kisaran penguatannya pada perdagangan pagi ini, setelah pemerintah AS dan China dikabarkan sepakat untuk mengurangi tarif.
Menurut pejabat pemerintah AS dan China, masing-masing negara telah sepakat untuk mengurangi tarif terhadap barang-barang satu sama lain dalam kesepakatan perdagangan "fase satu" jika telah dituntaskan.
Namun, masih ada skeptisisme tentang kesepakatan perdagangan AS-China karena sejumlah pejabat pemerintah di dalam dan di luar Gedung Putih mempertentangkan gagasan untuk mengakhiri pengenaan tarif.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan bahwa defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2019 membaik didukung oleh menurunnya defisit neraca perdagangan migas di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil.
Berdasarkan data yang dirilis BI, Jumat (8/11/2019), defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2019 tercatat sebesar US$7,7 miliar atau 2,7% dari PDB, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya yang mencapai US$8,2 miliar atau 2,9% dari PDB.
"Perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan terutama ditopang oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang, sejalan dengan menurunnya defisit neraca perdagangan migas di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil," tulis BI melalui keterangan resminya.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
8 November | 14.020 |
7 November | 14.040 |
6 November | 13.992 |
5 November | 14.031 |
4 November | 14.002 |
Sumber: Bank Indonesia