Bisnis.com, JAKARTA – Belum lama ditinggal oleh investor kawakan Benny Tjokro dari posisi Komisaris Utama, saham PT Hanson International Tbk. terkapar ke level Rp50.
Dalam 3 hari terakhir, emiten berkode saham MYRX itu anjlok 45,05% dari posisi RpRp94 per saham menjadi Rp50 per saham. Adapun pada perdagangan hari ini Jumat (8/11/2019), MYRX diperdagangkan sebanyak 90 kali dengan nilai mencapai Rp294,44 miliar. Namun tetap, MYRX diperdagangkan dengan nilai terendah Rp50 per saham.
Selama tahun berjalan 2019, saham emiten properti itu sempat menyentuh level tertinggi Rp121 per saham.
Direktur Hanson International Rony Agung Suseno mengatakan anjloknya saham perseroan akibat berita-berita negatif terkait utang individual yang dilakukan perseroan. Menurutnya, berita yang beredar tidak sesuai dengan kenyataan.
“Sebenarnya tidak ada korban investasi ilegal atau apa pun seperti yang diberitakan. Hal ini membuat investor publik dan pemegang saham menjadi resah,” katanya pada Jumat (8/11/2019).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, MYRX melakukan perjanjian penerbitan utang-piutang bilateral dengan pemberi pinjaman individual dengan opsi kepada pemberi pinjaman untuk mendapatkan pelunasan dalam bentuk kas atau produk properti Grup.
Baca Juga
Perjanjian ini tidak dapat dialihkan tanpa persetujuan para pihak dan bukan termasuk kategori efek. Jangka waktu pinjaman berkisar antara 3-12 bulan engan suku bunga 9%-12% per tahun dan tidak ada jaminan.
Adapun saldo Pinjaman individual Hanson International pada 2016 tercatat Rp230,11 miliar, 2017 Rp921,2 miliar, pada 2018 Rp1,88 triliun dan September 2019 Rp2,51 triliun.