Bisnis.com, JAKARTA - Laba produsen obat Antimo, PT Phapros Tbk., tergerus 37,32 persen secara tahunan menjadi Rp59,99 miliar sepanjang periode Januari-September 2019.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, yang dikutip Bisnis pada Senin (4/11/2019), perusahaan farmasi itu sebenarnya membukukan kenaikan penjualan 13,6 persen menjadi Rp791,94 miliar.
Penjualan berasal dari segmen Obat Generik Berlogo (OGB) yang tumbuh 17,93 persen menjadi Rp422,17 miliar. Diikuti segmen obat resep yang naik 20,33 persen menjadi Rp201,17 miliar, serta segmen obat bebas meningkat 9,4 persen menjadi Rp155,54 miliar.
Sementara itu, segmen toll-in turun 56,55 persen menjadi Rp12,96 miliar.
Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi yakni 27,32 persen menjadi Rp364,34 miliar. Begitu pula beban penjualan naik 17,44 persen menjadi Rp225,35 miliar.
Anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk. itu juga memiliki beban keuangan sebesar Rp43,78 miliar, meroket 94,58 persen secara tahunan.
Baca Juga
Dengan demikian, perusahaan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp59,99 miliar per kuartal III/2019, terpangkas 37,33 persen dari Rp95,73 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, emiten berkode saham PEHA itu memiliki aset senilai Rp2 triliun, lebih besar 7,22 persen dari posisi 31 Desember 2018, yang sebesar Rp1,87 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitasnya masing-masing tercatat senilai Rp1,24 triliun dan Rp759,19 miliar.