Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2019, Laba Indah Kiat (INKP) Merosot 53,88 Persen

Kinerja PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. mengalami penurunan pada kuartal III/2019, baik dari sisi penjualan maupun laba.
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. tertekan sepanjang periode Januari-September 2019, tercermin dari penjualan bersih yang turun 1,62 persen dan laba bersih yang anjlok 53,88 persen secara tahunan pada periode tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, yang dikutip Bisnis pada Jumat (1/11/2019), perusahaan kertas dan bubur kertas itu membukukan penjualan bersih US$2,47 miliar, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$2,51 miliar.

Penurunan penjualan emiten berkode INKP itu berasal dari segmen pulp yang menyusut 10,97 persen menjadi US$660,12 juta.

Meski ada pertumbuhan di segmen kertas budaya sebesar 2,91 persen menjadi US$952,24 juta serta segmen kertas industri, tissue, dan lain-lain tumbuh 1,63 persen menjadi US$854,51 juta, tapi tak mampu mendorong kenaikan kinerja.

Penjualan di pasar lokal juga terpangkas 8,75 persen menjadi US$1,21 miliar. Sebaliknya, penjualan di pasar ekspor tumbuh 6,33 persen menjadi US$1,26 miliar.

Penjualan ke AS mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 99,52 persen menjadi US$108,50 juta. Disusul oleh Australia yang naik 41,6 persen menjadi US$8,34 juta.

Meski demikian, kontribusi penjualan terbesar masih dari pasar Asia, yang mencapai US$862,71 juta atau tumbuh 1,95 persen secara tahunan.

Di sisi lain, beban pokok penjualan naik 13,39 persen menjadi US$1,8 miliar, di antaranya karena kenaikan beban pokok produksi yang meningkat 5,31 persen menjadi US$1,71 miliar.

Begitu pula beban penjualan, yang bertambah 18,48 persen menjadi US$124,4 juta, di mana kontribusi terbesar dari ongkos angkut yang naik 26,3 persen menjadi US$90,27 juta.

Di sisi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, nilainya merosot 53,88 persen menjadi US$238,05 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$516,17 juta.

Perusahaan memiliki aset senilai US$8,75 miliar per 30 September 2019, turun 0,95 persen dari posisi 31 Desember 2018, yang sebesar US$8,75 miliar. Adapun nilai liabilitas tercatat sebesar US$4,69 miliar dan ekuitas US$3,98 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper