Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat hendak menguasai sektor energi global, setelah berhasil menenggelamkan dunia dengan minyak dan gas serpih mereka.
Sekretaris Energi AS Ricky Perry mengatakanpasar global telah dibanjiri minyak mentah karena lonjakan produksi minyak dari Amerika Serikat dan booming sepertinya masih berlanjut.
“Produksi minyak serpih AS telah mengubah dunia dan membalikkan keadaan,” katanya dalam wawancara TV Bloomberg di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (27/10) waktu setempat, dikutip Senin (28/10).
Pernyataan Perry sekaligus menepis perkiraan bahwa masa booming serpih AS bakal padam. Seperti dilaporkan Goldman Sachs pada pekan lalu bahwa produksi minyak serpih AS mulai memudar.
Minyak dan gas alam dari ladang serpih AS telah membuat negara adidaya tersebut menjadi produsen terbesar di dunia, dan memungkinkan mereka menjadi eksportir bersih energi global.
Perry akan melakukan perjalanan pada pekan depan ke Arab Saudi untuk mendiskusikan kemungkinan penjualan liquefied natural gas (LNG) AS. Selain itu, pihaknya juga berupaya mengembangkan program energi nuklir.
“AS telah mengirim 11 pengapalan LNG ke UEA selama tiga tahun terakhir, dan kami mau mencari lebih banyak pembeli di sana dan Arab Saudi,” katanya.
Dia melanjutkan, dunia harus mempersiapkan diri menghadapi serangan yang mengganggu ekonomi global. Dalam hal ini, AS, Arab Saudi, dan sekutu lainnya tengah membahas keselamatan rute pasokan minyak global.
Serangan udara terhadap fasilitas minyak Saudi pada 14 September lalu, sementara waktu telah melumpuhkan setengah produksi kerajaan.
“AS sedang membantu cukup banyak sektor pertahanan Arab Saudi untuk menangkal serangan-serangan seperti itu pada masa depan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Washington tak akan menyimpan dendam selamanya kepada Saudi terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober tahun lalu.
Di sisi lain, sekretaris energi tersebut mengatakan, dia meminta Presiden AS Donald Trump agar menyerukan kepada Ukraina untuk mencoba menjual LNG AS di sana. Menurutnya, pendekatan ke Ukraina penting untuk penjualan energi, serta menghancurkan ketergantungan berlebihan pada gas Rusia.
“AS sedang membuat kemajuan dengan kebijakan luar negerinya di Timur Tengah, sementara upaya untuk memakzulkan Trump tidak akan menjadi masalah dalam pemilihan presiden AS tahun depan dan akan hilang dalam enam bulan,” kata Perry.