Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tergelincir ke Zona Merah, Ini Kata Analis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan penguatannya di level 6.200 dan tergelincir ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019).
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan penguatannya di level 6.200 dan tergelincir ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terkoreksi 0,28 persen atau 17,5 poin ke level 6.181,48 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (21/10), IHSG berhasil memperpanjang momentum penguatannya dan berakhir di level 6.198,99 dengan kenaikan 0,11 persen atau 7,04 poin, reli penguatan perdagangan hari ketujuh beruntun.

Penguatan indeks mulai berlanjut pada Selasa (22/10) dengan dibuka naik 0,14 persen atau 8,5 poin di posisi 6.207,49. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.179,78 – 6.229,40.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin aneka industri (-1,37 persen) dan barang konsumen (-0,88 persen). Adapun sektor industri dasar dan infrastruktur masing-masing naik 0,10 persen dan 0,07 persen.

Sebanyak 159 saham menguat, 204 saham melemah, dan 296 saham stagnan dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 3,64 persen dan 1,86 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. masing-masing sebesar 0,56 persen dan 3,67 persen menopang sekaligus membatasi besarnya penurunan IHSG.

IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi pada perdagangan hari ini akibat aksi ambil untung investor.

Menurut analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, pergerakan IHSG menunjukkan candlestick yang membentuk doji di sekitar pergerakan rerata di titik resistensi. Pergerakan ini, katanya, mengindikasikan penguatan yang cukup terbatas.

Di sisi lain, indikator stochastic cenderung menyempit sehingga dia memperkirakan akan terdapat aksi ambil untung dalam jangka pendek oleh investor.

Akibatnya, pergerakan IHSG akan berada di titik support yakni 6.181 hingga 6.164. Sementara itu, untuk titik resistan akan berada di kisaran 6.222 hingga 6.246.

“IHSG diprediksi melemah, candlestick membentuk doji di sekitar resistance moving average mengindikasikan rentang penguatan mulai terbatas,” katanya.

Senada, Reliance Sekuritas menyebutkan secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish counter attack.

Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan setelah menyentuh level moving average 50 hari dikisaran 6.215 seakan memberikan pergerakan yang sudah mulai menjenuh dan perlu adanya cooling down dengan terkoreksi.

Indikator Stochastic dan RSI terlihat menjenuh pada area overbought dimana sebagai konfirmasi apabila IHSG break out level support MA5 dikisaran 6165 akan mengarahkan pergerakan kelevel support MA20 terlebih dahulu dikisaran 6.120.

"Sehingga kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung rawan mengalami koreksi jangka pendek dengan support resistance 6.165-6.215," demikian menurut riset hariannya.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 tergelincir dan turun 0,55 persen atau 3 poin ke level 538,41, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index selip 0,16 persen atau 1,09 poin ke posisi 682,64 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif. Indeks Hang Seng Hong dan indeks Kospi Korea Selatan masing-masing naik 0,11 persen dan 1,15 persen.

Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing bergerak negatif dengan terkoreksi 0,09 persen dan 0,20 persen.

Dilansir dari Reuters, bursa Asia mempertahankan momentum kenaikannya cenderung moderat pada perdagangan hari ini, di tengah optimisme tentang prospek untuk kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-China dan kesepakatan Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa).

“Jika House of Commons memilih mendukung kesepakatan, nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS dapat rally menuju level US$1,3500 dalam jangka menengah. Inggris kemudian akan memasuki masa transisi yang berlangsung hingga 31 Desember 2020,” ujar Kim Mundy, pakar strategi mata uang di CBA .

“(Namun) jika parlemen menolak kesepakatan itu, pound sterling kemungkinan akan stabil di sekitar US$1.2800 karena risiko Brexit tanpa kesepakatan akan tetap rendah. Pemilu dini Inggris akan menjadi cara paling logis berikutnya,” tambahnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau terus menguat 48 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.033 per dolar AS pada pukul 11.49 WIB, menuju penguatan perdagangan hari keempat berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper