Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan pada awal pekan ini diprediksi bakal menguat tertopang data perekonomian baik dari Tanah Air maupun luar negeri.
Dikutip dari hasil risetnya, Minggu (29/9/2019), analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG akan menguat meninggalkan zona merah.
Seperti diketahui, pada perdagangan sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar 0,54% di level 6.196,89. Pelemahan tersebut berasal dari sektor properti yang tertekan sebesar 0,89% dan infrastruktur yang turun 0,87%.
Pelemahan tersebut terjadi akibat aksi ambil untung pascapenguatan sebelumnya dan sentimen eksternal.
IHSG pada awal pekan diperkirakan akan berada di rentang 6.175 hingga 6.231. Adapun, titik support IHSG diperkirakan bakal menyentuh 6.175 hingga 6.186. Sementara itu, titik resistance akan berada di level 6.214 hingga 6.231.
"Secara teknikal indikator stochastic membentuk goldencross mengindikasikan peluang penguatan yang masih terbuka," ujarnya dalam riset yang dikutip Senin (30/9/2019).
Baca Juga
Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor mencermati beberapa emiten, seperti SMRA, HMSP, BSDE, BRPT dan ADHI.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan dalam hasil risetnya, pergerakan IHSG pada awal pekan akan menguat dan berada di level 6.056 hingga 6.278.
Adapun, perkiraan tersebut didukung oleh analisis teknis yang menunjukkan peluang kenaikan setelah titik support teruji. Data ekonomi juga bakal menjadi acuan investor dan turut mengerek indeks pada perdagangan berikutnya.
"Geliat pergerakkan IHSG peluang kenaikan yang cukup besar setelah support terlihat cukup kuat teruji," katanya.
Dari proyeksi itu, William merekomendasikan agar investor mencermati saham-saham beberapa emiten seperti ASII, ASRI, AALI, TLKM, JSMR, KLBF, GGRM, HMSP, BBCA dan BBNI.
