Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2019), di tengah pelemahan bursa saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,27 persen atau 16,44 poin ke level 6.121,17 pada pukul 09.15 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (24/9), IHSG berakhir di level 6.137,61 dengan turun tajam 1,11 persen atau 68,59 poin di level 6.137,61, pelemahan hari keempat berturut-turut.
Pelemahan indeks mulai berlanjut Rabu pagi ini (25/9) ketika dibuka turun 0,26 persen atau 16,12 poin di posisi 6.121,49. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.086 – 6.126,87.
Enam dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin industri dasar (-0,71 persen) dan finansial (-0,65 persen). Tiga sektor lainnya bergerak positif, dipimpin infrastruktur yang naik 0,26 persen.
Sebanyak 75 saham menguat, 145 saham melemah, dan 435 saham stagnan dari 655 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 1,93 persen dan 1,37 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.
Di belahan lainnya Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terpantau melemah 0,51 persen dan 0,61 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,76 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,84 persen dan 0,79 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun tajam 1,23 persen pukul 09.16 WIB.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini di tengah pelemahan bursa global.
Pada Selasa (24/9), bursa saham AS ditutup di zona merah, dengan indeks Dow Jones turun 0,53 persen, S&P 500 melemah 0,84 persen, dan Nasdaq melorot 1,46 persen.
Pelemahan terjadi setelah adanya berbagai sentimen negatif di bursa AS. Yang pertama adalah pidato Presiden AS Donald Trump di depan rapat PBB yang disinyalir intimidatif terhadap China. Hal ini membuat kekhawatiran pelaku pasar meningkat terhadap berlanjutnya perang dagang antara AS dan China.
Sentimen negatif kedua datang dari data ekonomi AS. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dilaporkan turun tajam menjadi 125,1 pada September dari 134,2 pada Agustus 2019.
Meski level indeks tersebut masih di atas level 100 yang berarti optimistis, namun IKK pada September merupakan level terburuk sejak 2010 serta jauh dari konsensus yang mengestimasi berada di level 133.5 pada bulan September.
Selain itu, Indeks Ekspektasi Konsumen yang berdasar pada prospek jangka pendek konsumen untuk kondisi pendapatan, bisnis dan pasar tenaga kerja turun menjadi 95,8 dari 106,4 pada bulan sebelumnya.
Sentimen selanjutnya adalah rencana pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Hal ini terjadi setelah Trump disinyalir melakukan penyalahgunaan kekuasaan untuk mendorong Ukraina menyelidiki keluarga Joe Biden yang menjadi rival utama Donald Trump pada Pemilu Presiden AS 2020.
Saat ini ada 187 anggota parlemen AS yang mendukung tindakan pemakzulan dan diperkirakan angka itu akan terus meningkat.
“Maraknya sentimen negatif membuat bursa Asia pagi ini memerah. Dengan demikian kami memperkirakan IHSG berpotensi kembali terkoreksi mengikuti pergerakan bursa global yang sedang tertekan,” tulis Samuel Sekuritas, dikutip dari riset hariannya.
Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,49 persen atau 2,61 poin ke level 528,8 pukul 09.16 WIB, setelah berakhir melorot 1,61 persen di posisi 531,41 pada perdagangan Selasa (24/9).
Sementara itu, nilai tukar rupiah lanjut melemah 0,08 persen atau 11 poin ke level Rp14.125 per dolar AS pukul 08.42 WIB, setelah ditutup terdepresiasi 29 poin atau 0,21 persen di posisi 14.114 pada Selasa.