Bisnis.com, JAKARTA — PT Sinarmas Sekuritas menargetkan dapat menjamin 6—8 emisi penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020.
Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli mengatakan situasi politik domestik diharapkan lebih pasti pada tahun depan, dengan adanya kabinet kerja yang baru.
“Saya target 6—8 IPO [untuk 2020]. Kami berharap tahun depan dengan ada kabinet kerja yang baru dan pelantikan presiden, kebijakan tersebut bisa mendorong perusahaan menjadi terbuka,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Sejauh ini, Sinarmas Sekuritas terpantau telah membawa enam emiten baru masuk ke bursa, antara lain PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE), PT Menteng Heritage Realty Tbk. (HMRE), dan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS). Berikutnya, PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA) juga akan menyusul dengan listing pada Rabu (25/9).
Dari seluruh IPO tersebut, nilai emisi LIFE mencetak rekor tertinggi, yakni mencapai Rp4,7 triliun.
Kerry mengakui pada tahun ini, memang jarang ada IPO bernilai jumbo. Pasalnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan terpengaruh sentimen eksternal.
Baca Juga
Selain perang dagang AS—China, kondisi politik dalam negeri lewat Pemilihan Presiden (Pilpres) pada kuartal I/2019 juga mempengaruhi selera perusahaan menjadi emiten.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan berada di kisaran 6.400—6.500 pada akhir tahun ini, dengan harapan kabinet baru yang terpilih pada bulan depan bisa membawa dampak positif terhadap perusahaan terbuka.
Kerry pun yakin target IPO dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk 2019, yaitu lebih banyak dari IPO tahun lalu yang sebanyak 57 emiten, dapat tercapai. Pasalnya, ada cukup waktu untuk merealisasikannya dan tentu ada banyak pula dari pipeline IPO dari perusahaan sekuritas lain.