Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baru, PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. menargetkan bisa membukukan penjualan sebesar Rp80 miliar dengan laba sekitar Rp18 miliar pada akhir tahun.
Direktur Bhakti Agung Propertindo Agung Hadi mengatakan perseroan mematok penjualan sebesar Rp80 miliar sampai dengan akhir tahun. Jumlah tersebut utamanya disumbang oleh penjualan unit apartemen di Ciledug.
"Tahun lalu kami hanya membukukan sekitar Rp5 milia -Rp6 miliar, tapi tahun ini kemungkinan akan naik 16 kali lipat menjadi Rp80 miliar," katanya di Bursa Efek Indonesia, Senin (16/9/2019).
Agung menjelaskan kecilnya pendapatan tahun lalu disebabkan oleh pembangunan apartemen yang masih tahap awal. Sementara itu, strategi pemasaran emiten berkode saham BAPI itu membangun sekaligus memasarkan.
Menurutnya, pengakuan penjualan proyek properti dapat dilakukan setelah pembangunan selesai. Karena satu tower apartemen telah dirampungkan perseroan, maka akan ada lonjakan pendapatan.
"Pada Mei 2018, kami mulai bangun dan penjualan belum terlalu banyak dengan laba sekitar Rp242 juta. Tahun ini kami targetkan lebih," ungkapnya.
Baca Juga
Sampai dengan September, lanjutnya, perseroan telah mengantongi penjualan sekitar Rp50 miliar-Rp60 miliar. Dengan begitu, Agung optimistis target dapat tercapai.
Sementara dari sisi bottom line, Agung mengatakan perseroan mematok target laba bersih sebesar Rp18 miliar atau 22,5% dari seluruh target pendapatan.
"Selama ini kami merasa penjualan bagus karena didukung oleh faktor lokasi dan harga. Pun dengan IPO kedibilitas kami akan semakin naik. Apalagi bangunan sudah jadi publik tidak berspekulasi dan kami lebih percaya diri untuk penjualan," pungkasnya.
PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BAPI pada Senin (16/9/2019). Dari aksi IPO, perseroan meraih dana Rp251 miliar.
Dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Bhakti Agung Propertindo menerbitkan 1,67 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham.
Agri Rahadiyan, Corporate Secretary Bhakti Agung Propertindo, mengatakan sebanyak 80% dari dana yang duperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, sisanya yang 20% untuk pembayaran utang ke bank.