Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal menguji level support pada perdagangan akhir pekan ini.
Pada penutupan perdagangan Kamis (12/9/2019), IHSG terdepresiasi 0,62% ke level 6.342, setelah menyentuh level tertingginya di level 6.414. Koreksi ini merupakan yang pertama kali sejak indeks menguat selama enam hari berturut-turut.
Adapun hanya sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan yang berakhir di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,12%.
Sementara sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor Aneka Industri yang turun 2,03% dan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang menyusut 1,37%.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp494,15 miliar selama hari perdagangan. Sejak awal tahun, investor asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp56,94 triliun.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan, saat ini IHSG terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikan.
Baca Juga
“Level support masih tampak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” tulis William dalam riset harian, seperti dikutip pada Kamis (12/9/2019).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada 6.311 hingga 6.294. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran pada 6.404 hingga 6.468.
“Berdasarkan indikator, MACD dan RSI menunjukkan sinyal positif. Namun, Stochastic bergerak menurun di area overbought atau jenuh beli,” tulis Nafan dalam riset harian.
Di sisi lain, lanjut Nafan, terlihat pola bearish piercing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Nafan pun memperkirakan IHSG bakal melemah di rentang 6.311—6.404. Saham pilihan yang direkomendasikan pada perdagangan besok ialah AKRA, BBCA, INTP, ISSP, LPPF, dan TKIM.
Sementara itu, William memperkirakan indeks bakal bergerak di rentang 6.296–6.448. Dia merekomendasikan saham GGRM, HMSP, ASII, BBNI, BBCA, CTRA, SMRA, KLBF, dan JSMR untuk dicermati investor.