Bisnis.com, JAKARTA—PT Kresna Sekuritas telah mengantongi 2 mandat penawaran umum perdana saham (initial public offering) yang rencananya dilaksanakan pada kuartal IV/2019.
Direktur PT Kresna Sekuritas Jimmy Nyo mengungkapkan, saat ini sudah ada 2 calon emiten yang ada di pipeline IPO dan tengah dalam proses untuk pencatatan saham di bursa pada kuartal keempat.
“Listing rencananya pada kuartal IV/2019, kalau tidak pada awal tahun depan. Sedang proses,” kata Jimmy di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Jimmy menyampaikan, salah satu perusahaan tersebut bergerak di sektor teknologi dan masih terafiliasi secara tidak langsung dengan Grup Kresna.
Adapun dalam waktu dekat, Kresna Sekuritas akan mencatatkan saham PT Telefast Indonesia pada 17 September 2019 dan saham PT Gunung Raja Paksi pada 19 September 2019 di Bursa Efek Indonesia.
Telefast Indonesia yang telah mendapatkan kode saham TFAS tersebut akan melepas 416 juta saham atau setara 25% saham dengan harga penawaran umum Rp180 per saham.
Baca Juga
Dengan demikian, calon emiten yang bergerak di bisnis pengembangan aplikasi dan platform digital tersebut akan meraih dana segar senilai Rp74,99 miliar.
Perseroan berencana menggunakan 70% dari dana IPO untuk modal kerja, 25% untuk belanja modal, dan 5% untuk investasi sumber daya manusia (SDM).
Sementara itu, PT Gunung Raja Paksi bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,24 miliar saham baru atau setara 10,21% dari saham dengan kisaran harga Rp825-Rp900 per saham.
Dengan demikian, Gunung Raja Paksi berpotensi menggalang dana Rp1,02 triliun hingga Rp1,16 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Hasil penggunaan dana dari IPO sebesar 99,52% akan digunakan untuk melunasi utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, 0,48% untuk modal kerja.
Sejak awal tahun ini, Kresna Sekuritas baru mencatatkan saham emiten pengelola klub sepakbola Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) pada Juni 2019.
Dengan demikian, Kresna Sekuritas akan menjadi penjamin pelaksana emisi efek untuk 5 emiten baru di sepanjang tahun ini.