Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana TCW Investment Management Targetkan Dana Kelolaan Rp52 Triliun

Untuk mencapai target dana kelolaan, Bahana TCW Investment Management akan meluncurkan beberapa produk capital protected fund (reksa dana terproteksi)
Direktur Utama PT Bahana TCW Invesment Management Edward Lubis (tengah) saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Bahana TCW Invesment Management Edward Lubis (tengah) saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (30/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Bahana TCW Investment Management menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) senilai Rp52 triliun hingga akhir tahun.

Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut perseroan akan meluncurkan beberapa produk capital protected fund (reksa dana terproteksi).

Menurutnya, produk reksa dana jenis terproteksi masih menarik bagi investor ritel karena menawarkan arus kas (stream cashflow) rutin setiap 3 bulan.

Selain itu, manajer investasi yang mengelola dana senilai Rp50,3 triliun per 5 September 2019 tersebut juga akan menerbitkan produk reksa dana ETF dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) menjelang akhir tahun nanti.

“Target kami sekitar Rp1,5 triliun — Rp2 triliun lagi tambahan untuk dana kelolaan. Jadi, akhir tahun [AUM] bisa sampai Rp52 triliun,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Adapun, sejauh ini produk reksa dana pendapatan tetap diklaim menjadi kontributor utama terhadap AUM perseroan. Edward menyebut tahun ini “agak unik” karena kinerja saham masih single digit di bawah 5%.

Sementara dari sisi pasar obligasi, dengan masuknya aliran modal asing (capital foreign inflow) hampir US$8 miliar ke obligasi Pemerintah dan pemangkasan suku bunga, produk reksa dana pendapatan tetap pun jadi lebih menarik.

“Kami masih melihat, ke depan [produk] yang menarik dari fixed income. Saham oke, tapi untuk jangka menengah. Pasar uang juga menarik, untuk invsetor yang belum punya ide bisa masuk pasar uang dulu,” jelasnya.

Terbaru, PT Bahana TCW Investment Management meluncurkan instrumen efek beragun aset (EBA) pertamanya dengan total dana kelolaan investasi senilai total Rp1,3 triliun.

Adapun, instumen berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) ini mengagunkan aset portofolio yang terdiri dari surat berharga atas kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Aparatur Sipil Negara yang dialihkan sebagian, dengan PT Bank Bukopin Tbk. sebagai penerbitnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper