Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 19 Agustus: IHSG & Rupiah Menguat, Harga Emas Turun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melanjutkan penguatannya selama dua hari perdagangan berturut-turut bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah pulihnya daya tarik untuk aset-aset berisiko.
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019
Rupiah dan IHSG kompak menguat dua hari beruntun Rabu dan Kamis 9 dan 10 Januari 2019

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melanjutkan penguatannya selama dua hari perdagangan berturut-turut bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah pulihnya daya tarik untuk aset-aset berisiko.

Sebaliknya, aset-aset safe haven termasuk emas dan yen Jepang, tengah berada di bawah tekanan seiring dengan meredanya kekhawatiran global dan meningkatnya ekspektasi stimulus baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Senin (19/8/2019):

IHSG & Rupiah Ditutup Menguat Hari Kedua

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup naik 0,16 persen atau 10,06 poin di level 6.296,71, penguatan hari kedua berturut-turut.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah memperpanjang penguatannya sebesar 2 poin atau 0,01 persen dan berakhir di level Rp14.238 per dolar AS, apresiasi hari kedua berturut-turut.

Rata-rata indeks saham lainnya di Asia juga berakhir menguat, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang sebesar 0,71 persen dan 0,61 persen masing-masing, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,66 persen.

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, penguatan IHSG mendapat dukungan dari penguatan bursa regional di tengah menurunnya kekhawatiran akan terjadinya resesi global.

Sentimen Masih Positif, Pasar Saham Global Menguat

Bursa saham Asia menguat bersama dengan bursa Eropa dan indeks futures Amerika Serikat (AS), saat para pedagang mencermati perkembangan kabar perdagangan terbaru dari Washington dan menantikan pernyataan bank sentral AS Federal Reserve.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham di Hong Kong dan China memimpin penguatan di wilayah Asia, yang didorong rencana pemerintah China untuk mereformasi sistem suku bunga dan memangkas biaya pinjaman.

Sentimen positif pasar lebih lanjut didukung oleh penguatan bursa saham di Wall Street AS pada akhir perdagangan Jumat (16/8/2019) dan komentar dari Gedung Putih mengenai perundingan perdagangan dengan China.

Fokus pedagang selanjutnya akan beralih ke pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam pertemuan tahunan Jackson Hole pada Jumat (23/8/2019), yang akan menjadi kunci untuk mengukur apakah para pembuat kebijakan AS akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada Juli.

Mata Uang Safe Haven Tertekan, Ini Penyebabnya

Mata uang safe haven termasuk yen dan franc Swiss tengah berada di bawah tekanan seiring dengan meningkatnya harapan banyak negara akan menggelontorkan stimulus baru untuk menopang pertumbuhan ekonominya.

Manajer Umum Departemen Penelitian di Gaitame.com Research Institute Takuya Kanda mengatakan harapan adanya lebih banyak stimulus di beberapa negara didukung oleh reformasi suku bunga Bank Sentral China pada akhir pekan lalu yang menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan.

Kendati demikian, optimisme investor kemungkinan akan dibatasi menjelang keputusan AS terkait izin Huawei Technologies China untuk membeli pasokan dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Sentimen positif terhadap aset berisiko dapat berlanjut jika pemerintah AS menawarkan beberapa konsesi kepada Huawei, yang membuat penyelesaian perang dagang menjadi lebih dimungkinkan.

Harga Minyak Menguat Didukung oleh Dua Sentimen Ini

Harga minyak mentah menguat, menyusul serangan fasilitas minyak di Arab Saudi oleh separatis Yaman pada akhir pekan, serta meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Edward Moya, analis senior di OANDA New York, mengatakan harga minyak diuntungkan oleh optimisme pasar bahwa tak ada lagi skenario perang dagang. Selain itu juga didorong oleh kabar serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas minyak dan gas Arab Saudi.

Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, para deputi perdagangan dari China dan AS akan berunding dalam 10 hari. Jika hal tersebut berjalan lancar maka bisa memajukan perundingan untuk mengakhiri pertempuran dagang ini.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau lanjut melemah 14,50 poin atau 0,95 persen ke level US$1.509,10 per troy ounce pukul 20.20 WIB.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun sebesar Rp2.000 menjadi Rp757.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam turun Rp4.000 menjadi Rp684.000 per gram.

Emas melanjutkan penurunannya pada perdagangan hari ini, seiring dengan pulihnya minat investor untuk kembali mengumpulkan aset berisiko menyusul komentar Presiden AS Donald Trump yang cenderung positif terkait dengan perdagangan AS dengan China.

Mengutip riset harian PT Asia Trade Point Futures, membaiknya pasar obligasi AS setelah terjadi inversi dalam kurva hasil imbal hasil sehingga memicu kekhawatiran resesi global telah menjadi penyebab utama terdepresiasinya harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper