Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau bahkan menguat lebih dari 1 persen pada awal perdagangan hari ini, Rabu (7/8/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menanjak 1,25 persen atau 76,59 poin ke level 6.196,06 pada pukul 09.09 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (6/8), IHSG berakhir melemah 0,91 persen atau 56,23 poin di level 6.119,47, pelemahan hari keempat berturut-turut. Indeks mulai bangkit dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,59 persen atau 36,36 poin di level 6.155,83 pagi ini.
Seluruh sembilan sektor bergerak positif, dipimpin infrastruktur (+2,16 persen), industri dasar (+1,51 persen), dan finansial (+1,4 persen).
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 1,62 persen dan 2,42 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
IHSG diprediksi menguat di kisaran 6.021-6.288 pada perdagangan hari ini ditunjang capital inflow secara year to date dan rilis data cadangan devisa.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG saat ini masih terlihat memiliki kemampuan untuk kembali mengalami penguatan.
“Hal ini juga ditunjang oleh masih tercatatnya capital inflow secara year to date serta stabilnya nilai tukar,” katanya dalam keterangan tertulis.
Selain itu, lanjutnya, rilis data perekonomian hari ini berupa data cadangan devisa yang diperkirakan akan terdapat peningkatan diharapkan dapat memberikan angin positif sehingga dapat mendorong kenaikan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan terapresiasi 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.271 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 22 poin atau 0,15 persen di posisi 14.277 pada Selasa (6/8).
Sementara itu, indeks Bisnis-27 menanjak 1,54 persen atau 8,24 poin ke level 544,12 pukul 09.10 WIB, setelah ditutup melorot 1,49 persen atau 8,11 poin di posisi 535,88 pada Selasa (6/8).
Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif pagi ini, dengan indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 0,6 persen dan 0,31 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan turun 0,21 persen.
Namun di China, dua indeks saham utamanya yakni indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing mampu naik 0,14 persen dan 0,22 persen.
