Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk. terus mengejar target kontrak baru yang dibidik senilai Rp9,1 triliun pada 2019.
Wijaya Karya Beton membukukan pendapatan Rp2,63 triliun pada semester I/2019. Pencapaian itu tumbuh 1,64% dari Rp2,59 triliun pada semester I/2018.
Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih Rp166,66 miliar per 30 Juni 2019. Realisasi itu naik 3,82% dibandingkan dengan Rp160,53 miliar periode yang sama tahun lalu.
Seperti diketahui, WTON mengincar pendapatan Rp7,96 triliun pada 2019 atau tumbuh 15,4% dari realisasi Rp6,9 triliun pada 2018. Sementara itu, laba bersih diproyeksikan mencapai Rp560 miliar atau naik 21,7% dari realisasi Rp460 miliar pada 2018.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi mengungkapkan perolehan kontrak baru masih didominasi dari sektor infrastruktur sebesar 61,2%. Posisi selanjutnya diikuti sektor energi 24,5%, properti 8%, industri 4,3%, dan pertambangan 2%.
Pihaknya memproyeksikan pola kontribusi dari masing-masing sektor akan relatif sama sampai dengan akhir tahun.
“Penopang kinerja perusahaan semakin berperan dari sektor pendukung selain pracetak, antara lain sektor instalasi produk, dukungan material alam dari quarry internal, peningkatan penjualan ready mix, serta peningkatan nilai penjualan dari produk inovasi,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Yuherni menjelaskan bahwa emiten berkode saham WTON akan membangun mobile plant di dekat lokasi proyek yang telah diraih. Hal itu untuk menambah kekuatan daya saing dan laba serta sejumlah percepatan penyerahan barang.
“Sehingga dapat segera diakui penjualan dan penagihan,” jelasnya.
Dia meyakini dapat meraih target yang sudah ditetapkan untuk tahun ini, khususnya pencapaian kontrak baru. Pihaknya mengklaim optimisme itu tercermin dari rencana investasi yang semula Rp428 miliar dikerek menjadi Rp779 miliar tahun ini.
Kinerja PT Wijaya Karya Beton Tbk. | |||
---|---|---|---|
Indikator (Rp Miliar) | Semester I/2018 | Semester I/2019 | Perubahan |
Pendapatan | 2.595,74 | 2.638,28 | 1,64% |
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan | 2.261,59 | 2.296,95 | 1,56% |
Laba Bersih | 160,53 | 166,66 | 3,82% |
Arus Kas Operasional | -284,57 | -995,35 | 249,77% |
Sumber: Laporan Keuangan per 30 Juni 2019.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, WTON melaporkan perolehan kontrak baru Rp2,6 triliun pada Januari 2019—Juni 2019.
Adapun, beberapa proyek yang sudah didapatkan produsen beton pelat merah itu yakni pembangunan bandar udara (Bandara) Kulon Progo, jalan tol Sigli—Banda Aceh, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1, jalan tol Padang—Pekanbaru, serta beberapa proyek lainnya.
Pada 2019, perseroan menargetkan nilai kontrak baru Rp9,1 triliun pada 2019. Dengan posisi Rp2,6 triliun per Juni 2019, artinya entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. itu baru merealisasikan 28,57% target tahun ini.
Untuk mencapai target kontrak baru Rp9,1 triliun, WTON harus mengejar perolehan kontrak baru Rp6,5 triliun pada Juli-Desember 2019.
Manajemen WTON menyatakan optimistis dapat mencapai target kontrak baru 2019. Pasalnya, masih ada beberapa kontrak besar yang disasar termasuk dukungan untuk proyek-proyek yang akan didapat oleh induk usaha.