Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Big Caps Diyakini Lebih Baik pada Semester 2

Hal itu ditopang oleh kepastian politik domestik dan meredanya eskalasi tensi dagang antara AS—China. Selain itu, memasuki era suku bunga rendah juga diharapkan bakal menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan korporasi dalam negeri.
Karyawati mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja emiten berkapitalisasi pasar terbesar diperkirakan bakal lebih melaju pada semester II/2019.

Hal itu ditopang oleh kepastian politik domestik dan meredanya eskalasi tensi dagang antara AS—China. Selain itu, memasuki era suku bunga rendah juga diharapkan bakal menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan korporasi dalam negeri.

Adapun sebanyak 5 dari 10 emiten big caps yang telah mengeluarkan laporan tahunan per 30 Juni 2019. Terpantau hanya 3 emiten yang mencatatkan laba double digit yaitu BBCA, BMRI, dan HMSP.

Sementara itu, hanya BBCA yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit sebesar 12,64%.

Apabila dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal I/2019, dari kelima big caps tersebut hanya BBCA, HMSP, dan UNVR yang memperlihatkan kinerja positif pada kuartal II/2019.

Sementara itu, BMRI dan BBNI memperlihatkan penurunan kinerja pada kuartal II/2019 dibandingkan dengan periode tiga bulan pertama tahun ini.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai, pencapaian BMRI dan BBNI berada di bawah perkiraan. Sedangkan pencapaian BBCA, HMSP, dan UNVR berada sedikit di atas ekspektasi.

“Pada kuartal II/2019 memang makro kita juga tertekan, selain faktor eksternal seperti perang dagang dan The Fed juga ada faktor domestik yaitu Pemilu Raya. Ini yang membuat pertumbuhan ekonomi kita juga akan berada di bawah target,” kata Alfred ketika dihubungi, Jumat (26/7/2019).

Alfred mengacu kepada eskalasi tensi dagang antara AS—China yang kian memanas pada Mei serta ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Bank Sentral AS (Federal Reserve). Selain itu, dari dalam negeri, Pemilihan Umum telah dihelat pada April 2019.

Dari sisi data makroekonomi, aktivitas perdagangan Indonesia pada kuartal II/2019 yang turun secara tahunan pun telah membuat pelaku pasar khawatir akan berimbas terhadap kinerja emiten.

“Kondisi ini yang diperkirakan oleh pasar akan berimbas terhadap kinerja emiten pada kuartal II/2019 atau membuat hasil kinerja emiten pada kuartal kedua diekpektasikan ikut turun seiring gambaran ekonomi makronya,” imbuh Alfred.

Ke depannya, pada paruh kedua tahun ini, Afred optimistis kondisi ekonomi domestik dan kinerja emiten big caps bakal kembali bergairah seiring dengan pelonggaran likuiditas yang diberikan oleh bank sentral secara global.

Pasalnya, Pemilu telah usai dan eskalasi perang dagang AS—China yang mulai berkurang telah menambah keyakinan para investor.

“Jadi, kami melihat hasil kinerja emiten pada paruh kedua akan lebih baik dari paruh pertama,” tutur Alfred.

REKOMENDASI

Dari 10 saham emiten big caps, Alfred pun masih merekomendasikan saham TLKM, GGRM dan BMRI untuk dicermati.

Di lantai bursa, semua saham emiten big caps kompak parkir di zona merah mengikuti pelemahan IHSG pada akhir perdagangan Jumat (26/7/2019).

Saham CPIN dan HMSP memimpin pelemahan masing-masing 3,76% dan 3,32% sementara IHSG melemah 1,19%.

Adapun investor asing terpantau melakukan aksi jual (net sell) cukup signifikan senilai Rp1,53 triliun sepanjang hari perdagangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper