Bisnis.com, JAKARTA — Ditributor telepon seluler PT Global Teleshop Tbk. menyebut masih mengkaji untuk memasuki lini bisnis penjualan rokok elektrik di Indonesia.
Direktur Independen Global Teleshop Mely mengatakan bahwa hingga saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk masuk ke bisnis rokok elektrik. Pasalnya, perseroan masih ingin fokus pada bisnis penjualan ponsel.
“Secara manajemen terus terang kami harus diskusikan juga untuk ini, memang kalo dilihat sudah ada yang mulai, tapi kalau kami masih mengkaji, so far belum ada rencana ke arah sana,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).
Kendati demikian, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke bisnis tersebut. Dia mengatakan bahwa perseroan masih mempertimbangkan bisnis tersebut.
Namun, hingga saat ini, perseroan masih belum memulai untuk memperhitungkan peluang bisnis dari penjualan rokok elektrik.
“Kalau ditanya ingin masuk, ya kenapa tidak, tidak ada salahnya kami mempertimbangkan, cuma kami belum ada rencana,” pungkasnya.
Penjualan ponsel masih merupakan sumber terbesar terhadap pendapatan emiten berkode saham GLOB tersebut, pada kuartal I/2019 perseroan mengantongi pendapatan senilai Rp57,95 miliar dengan kontribusi penjualan ponsel senilai Rp39,63 miliar.
Pada periode tersebut, pendapatan perseroan tergerus cukup dalam yakni 64% dari tahun sebelumnya senilai Rp160,96 miliar. Sementara itu, rugi bersih tahun berjalan perseroan turun menjadi Rp6,45 miliar dari rugi tahun sebelumnya senilai Rp11,91 miliar.