Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelat Timah Nusantara Tbk. mampu mencetak laba bersih sebesar US$2,41 juta pada semester I/2019, setelah merugi US$1,50 juta pada semester I/2018.
Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2019, emiten berkode saham NIKL ini membukukan penjualan bersih sebesar US$83,1 juta, naik 1,60 persen dibandingkan dengan penjualan bersih semester I/2018 sebesar US$81,79 juta.
Berdasarkan jenis produk, segmen sheet yang berkontribusi 44,84 persen terhadap penjualan itu, tumbuh 13,53 persen secara tahunan. Sementara itu, segmen coil yang berkontribusi 55,16 persen terhadap penjualan, tercatat turun 6,37 persen.
Penjualan ekspor naik 78,95 persen, sedangkan penjualan lokal hanya tumbuh 2,03 persen.
Beban pokok penjualan turun 1,61 persen menjadi US$75,97 juta pada separuh pertama tahun ini, dari US$77,21 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga mendapat laba kurs US$1.291 pada Januari-Juni 2019, setelah menderita rugi kurs US$2,29 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan raihan tersebut, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar US$2,41 juta pada semester I/2019, membaik dari rugi bersih pada semester I/2018 sebesar US$1,50 juta.
Baca Juga
Pada perdagangan Senin (22/7/2019), saham NIKL ditutup pada level Rp1.375, menguat 9,56 persen. Dari level itu, perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp3,47 triliun. Saham NIKL saat ini diperdagangkan pada price earning ratio (PER) 26,96 kali.