Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sahamnya Disuspensi, Ini Komentar Manajemen Krida Jaringan Nusantara (KJEN)

Manajemen PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. menilai tingginya animo pasar modal untuk transaksi saham berkode KJEN disebabkan oleh ekspektasi yang besar terhadap bisnis logistik.
Komisaris PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJN) Dinan Ferdian (dari kiri), Komisaris Utama Alwie Handoyo, Direktur Utama Dewi Prasetyaningsih, dan Direktur Alexander Raphael bertepuk tangan saat pencatatan perdana saham KJN di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Komisaris PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJN) Dinan Ferdian (dari kiri), Komisaris Utama Alwie Handoyo, Direktur Utama Dewi Prasetyaningsih, dan Direktur Alexander Raphael bertepuk tangan saat pencatatan perdana saham KJN di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. memberikan komentar terkait dengan penghentian sementara sahamnya oleh Bursa Efek Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Krida Jaringan Nusantara Alexander Hasibuan mengatakan bahwa tingginya animo pasar modal untuk saham berkode KJEN tersebut disebabkan oleh ekspektasi yang besar terhadap bisnis logistik.

Menurutnya, di pasar modal masih sedikit perusahaan yang bermain pada bisnis logistik yang melayani pengiriman untuk e-commerce.

"Jadi ini hukum ekonomi jadi peminatnya banyak sementara barang yang dijual tak sebanyak yang peminatnya. Kami sendiri juga bingung sebenarnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (11/7/2019).

Dengan tingginya minat investor untuk sahamnya, Alexander mengatakan bahwa perseroan akan memberikan jawab kepada para pemegang saham.

Dia menuturkan bahwa perseroan akan berusaha memberikan kinerja yang terbaik dengan pengembangan bisnis yang dilakukan.

"Hal itu [kinerja] harus ditingkatkan terus menerus, karena kalau kami tidak lakukan terus terang persaingan di bisnis ini cukup besar," ucapnya.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk.

Alasannya, saham emiten baru itu telah meningkat dengan signifikan secara kumulatif. Berdasarkan data Bloomberg, saham KJEN melantai di BEI pada 1 Juli 2019 dengan harga initial public offering (IPO) Rp202 per saham.

Pada hari pertama diperdagangkan di BEI, KJEN melesat 49,5% atau 100 poin ke level harga Rp302 per saham. Lesatan saham KJEN terus terjadi hingga 10 Juli 2019 dengan rerata tingkat kenaikan harga 24%-25% per hari.

Secara kumulatif, sejak IPO hingga 10 Juni 2019, KJEN sudah mengalami kenaikan 1.213 poin atau setara dengan 600,5%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper