Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. memberikan komentar terkait dengan penghentian sementara sahamnya oleh Bursa Efek Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Krida Jaringan Nusantara Alexander Hasibuan mengatakan bahwa tingginya animo pasar modal untuk saham berkode KJEN tersebut disebabkan oleh ekspektasi yang besar terhadap bisnis logistik.
Menurutnya, di pasar modal masih sedikit perusahaan yang bermain pada bisnis logistik yang melayani pengiriman untuk e-commerce.
"Jadi ini hukum ekonomi jadi peminatnya banyak sementara barang yang dijual tak sebanyak yang peminatnya. Kami sendiri juga bingung sebenarnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (11/7/2019).
Dengan tingginya minat investor untuk sahamnya, Alexander mengatakan bahwa perseroan akan memberikan jawab kepada para pemegang saham.
Dia menuturkan bahwa perseroan akan berusaha memberikan kinerja yang terbaik dengan pengembangan bisnis yang dilakukan.
Baca Juga
"Hal itu [kinerja] harus ditingkatkan terus menerus, karena kalau kami tidak lakukan terus terang persaingan di bisnis ini cukup besar," ucapnya.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk.
Alasannya, saham emiten baru itu telah meningkat dengan signifikan secara kumulatif. Berdasarkan data Bloomberg, saham KJEN melantai di BEI pada 1 Juli 2019 dengan harga initial public offering (IPO) Rp202 per saham.
Pada hari pertama diperdagangkan di BEI, KJEN melesat 49,5% atau 100 poin ke level harga Rp302 per saham. Lesatan saham KJEN terus terjadi hingga 10 Juli 2019 dengan rerata tingkat kenaikan harga 24%-25% per hari.
Secara kumulatif, sejak IPO hingga 10 Juni 2019, KJEN sudah mengalami kenaikan 1.213 poin atau setara dengan 600,5%.