Bisnis.com, JAKARTA - PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST) berencana menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham untuk membangun hotel baru dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp115 miliar.
EAST melantai di BEI dengan melepas 412,63 juta saham baru atau setara dengan 10% modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp133 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana Rp54,88 miliar.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil initial public offering (IPO) setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi efek, akan digunakan sepenuhnya untuk pengembangan usaha daIam bentuk pembangunan hotel Eastparc Express.
Eastparc Express adalah hotel bintang empat yang berada tepat di sebelah Eastparc Hotel Yogyakarta. Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan hotel Eastparc Express adalah sebesar Rp115 miliar dengan tanah yang telah memilik izin bangunan hotel terdahulu yaitu seluas 1.210 m2.
Jumlah kamar Eastparc Express direncanakan sebanyak 150 kamar. Pembangaunannya akan dimulai pada tahun depan dan diperkirakan selesai dalam 18 bulan.
Khalid bin Omar Abdat, President Director Eastparc Hotel, mengatakan seluruh dana IPO akan dipakai untuk membangun hotel baru perseroan.
Baca Juga
“Dana sebesar Rp50 miliar akan digunakan untuk pembangunan hotel baru sedangkan sisa Rp50 miliar akan didapat dari kas internal kita atau apabila perlu menggunakan pinjaman bank,” katanya pada Selasa (9/7/2019).
Khalid menyebut hotel baru itu akan berorientasi untuk bisnis dan meningkatkan fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan level bintang empat. Dia berharap dengan adanya hotel tersebut express pendapatan EAST naik menjadi Rp100 miliar.
“Ekspetasi kita diharapkan naik menjadi Rp100 miliar dengan beroperasinya Exprees, sedangkan gross operating profit (GOP) sekitar 50% [dari revenue],” katanya.
TANTANGAN
Kendati potensi pariwisata masih tinggi di Yogyakarta, Khalid mengakui ada tantangan yang perlu dihadapi EAST. Tantangannya berupa jarak antara hotel menuju bandara baru yang sangat jauh lokasinya.
Untuk beberapa tahun ke depan Khalid menyebut EAST masih akan fokus memperkuat pangsa pasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun bila ada peluang bagus di daerah lain, tidak menutup kemungkinan EAST akan merambah daerah baru.
Sebagai tambahan informasi, Eastparc Hotel didirikan pada Oktober 2013 dan dibangun di atas lahan seluas 1 ha, dengan luas bangunan 25.000 m2. Total kamar yang dimiliki mencapai 189 unit dan 20 ruang pertemuan. Dengan tingkat okupansi pada 2018 pada level 74,69% dan pada Desember 2018 sempat mencapai 93,2%.
Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan Eastparc Hotel pada 2016, 2017 dan 2018 masing-masing senilai Rp49,5 miliar, Rp54,2 miliar dan Rp54,1 miliar. Target penjualan pada tahun ini senilai Rp60 miliar.
Capaian earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) pada 2016, 2017 dan 2018 masing-masing senilai Rp2,5 miliar, Rp17,3 miliar dan 17,1 miliar.
Untuk target EBITDA yang ditetapkan perseroan pada 2019, yakni Rp21,7 miliar. Adapun target EBITDA margin pada 2019 pada level 37,09%, atau naik dari posisi 31,61% pada 2018.