Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 21 Jun i: IHSG Berakhir Melemah, Rupiah Menguat, Emas Tinggalkan Level US$1.400

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, sejalan dengan pelemahan yang dialami oleh sebagian besar bursa saham di Asia.
/Bisnis-Abdullah Azzam
/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, sejalan dengan pelemahan yang dialami oleh sebagian besar bursa saham di Asia.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah masih melanjutkan penguatannya. Sementara itu, harga komoditas emas melemah dari level US$1.400 per barel.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Jumat (21/6/2019):

 

Bursa Saham Asia Tergelincir, IHSG Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,32 persen atau 20,26 poin ke level 6.315,44 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.269,69 – 6.352,53.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong oleh sektor aneka industry yang melemah 1,74 persen, disusul sektor properti yang turun 1,23 persen.

Di sisi lain, empat sektor menguat dan menahan penurunan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor tambang yang menguat 1,49 persen.

Sebanyak 165 saham menguat, 246 saham melemah, dan 225 saham stagnan dari 636 saham yang diperdagangkan.

 

Pergerakan Kurs Rupiah

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp14.155 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.095-Rp14.167 per dolar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 53 poin atau 0,37 persen di level Rp14.130 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

 

Kekhawatiran Perdagangan dan Geopolitik Tekan Bursa Asia

Bursa saham Asia tergelincir pada Jumat (21/6/2019), karena ketegangan AS dan Iran dan kecemasan atas pembicaraan China-AS membuat pasar berjuang untuk menyeimbangkan euforia di Wall Street atas kemungkinan penurunan suku bunga AS bulan depan.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang kehilangan 0,15 persen. Indeks masih naik hampir 4 persen sepanjang pekan ini, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 8 Mei.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,9 persen dan 0,95 persen, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,27 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,38 persen.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite berakhir menguat 0,5 persen dan indeks blue-chip CSI 300 berakhir menguat 0,14 persen.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex kontrak Agustus 2019 melemah 4,5 poin atau 0,32 persen ke level US$1.392,40 per troy ounce.

Sebelumnya, harga emas Comex dibuka di zona merah dengan pelemahan 5,70 poin atau 0,41 persen di level US$1.391,20 per troy ounce.

Sementara itu, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam melanjutkan reli penguatannya pada perdagangan Jumat (21/6/2019), dengan berhasil naik Rp5.000 menjadi Rp707.000 per gram.

Harga Minyak Terkoreksi di Tengah Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (21/6/2019) hingga pukul 13.31WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediete bergerak di level US$56.99 per barel, melemah 0,11% atau 0,09 poin. Sementara itu, harga minyak jenis Brent juga bergerak melemah 0,08% atau 0,05 poin menjadi US$64,40 per barel.

Analis Pasar Oanda Alfonso Esparza mengatakan bahwa pasar minyak masih dibayangi oleh kekhawatiran pasar adanya gangguan pasokan akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah, rumah bagi lebih dari 20% dari produksi minyak dunia, yang masih berlangsung.

AS menarik kembali perintah untuk menyerang Iran setelah sempat menyutujui pihak militernya melakukan konfrontasi langsung dengan Iran akibat salah satu pesawat tanpa awak (drone) AS ditembak jatuh oleh rudal Iran.

Kekhawatiran Melemahnya Permintaan, Harga Karet Catat Pelemahan Mingguan

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif September 2019 di Shanghai Futures Exchange ditutup menguat 0,09 persen atau 0,1 poin ke level 11.755 yuan per ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Meskipun ditutup menguat hari ini, harga karet masih tercatat melemah sebesar 2,77 persen sepanjang pekan ini, pelemehan mingguan ketiga berturut-turut.

Sementara itu, harga karet untuk kontrak teraktif November 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,35 persen atau 0,70 poin di level 199,80 yen per kg. Sepanjang pekan ini, harga karet Tocom melemah 1,09 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper