Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyebut penunjukkan direktur utama definitif untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih dalam proses.
Sekretaris Jenderal Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Imam Apriyanto Putro menuturkan bahwa Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan besar. Saat ini, perseroan pelat merah itu memiliki aset paling besar.
Oleh karena itu, Imam menyebut perlu hati-hati dalam memilih orang untuk mengisisi pucuk pimpinan direksi korporasi setrum milik negara tersebut.
“Kalau calon ada internal ada dari eksternal yang jelas memenuhi syarat ada assessment center, ada uji kelayakan, dan kepatutan,” ujarnya di Kementerian BUMN, Senin (10/6/2019).
Seperti diketahui, Rabu (29/5/2019), Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas PLN memutuskan mengangkat Djoko Raharjo Abumanan, yang sebelumnya menjabat Direktur Bisnis Regional Jawa Bali dan Nusa Tenggara, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama dan Direktur Pengadaan Strategis II Perusahaan Listrik Negara, sejak 29 Mei 2019.
Selain itu, pemerintah juga mengangkat dan menetapkan Sripeni Inten Cahyani sebagai DirekturPengadaan Strategis I.
Baca Juga
Dengan perubahan di atas, maka susunan Direksi PLN sebagai berikut:
1. Djoko Raharjo Abumanan sebagai Plt Direktur Utama.
2. Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1
3. Djoko Raharjo Abumanan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2
4. Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan
5. Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management
6. Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat
7. Amir Rosidin sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah
8. Supangkat Iwan Santoso sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara
9. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat
10. Machnizon sebagai Direktur Bisnis Regional Kalimantan