Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distributor ponsel PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE) merombak kepengurusan setelah Rapat Umum Pemegang Saham.
Para pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Sofyan Basir sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen dalam RUPS yang digelar Kamis (18/11/2021). Sementara posisi komisaris lainnya diisi oleh Henry Christiadi dan Heriawan.
Selain kursi Dewan Komisaris, komposisi direksi TELE juga mengalami perubahan dengan masuknya Muhammad Syawaluddin, dan Ofan Sofwan sebagai Direktur. Adapun posisi Direktur Utama tetap dijabat oleh Tan Lie Pin dan Gatot Bekti haryono masih sebagai Direktur.
Corporate Secretary Tiphone Mobile Indonesia Semuel Kurniawan mengatakan dengan hadirnya beberapa wajah baru pada manajemen yang memiliki pengalaman dalam dunia usaha, dia berharap perseroan dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi di masa mendatang.
“Pengalaman panjang kami dalam jaringan distribusi yang dibangun selama ini menjadi kekuatan dan landasan dasar bagi kami untuk ditawarkan kepada operator maupun mitra business lainnya untuk bekerja sama dan membawa mutual benefit kepada para pihak,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/11/2021).
Ke depan, emiten berkode saham TELE itu berencana fokus mengembangkan layanan digital serta memperkuat distribusi modern melalui kerja sama dengan kalangan perbankan dan saluran modern.
Baca Juga
Semuel mengatakan hal itu sebagai salah satu upaya meningkatkan kembali pendapatan usai tercapainya perdamaian dengan para kreditur. Menurutnya kondisi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini telah menyebabkan transformasi bisnis berubah dengan cepat dan mengubah kebiasaan pelanggan seluler, yang ditandai dengan makin maraknya layanan digital dan online.
“Kami melihat adanya kesempatan atau peluang yang akan menjadi titik fokus perseroan ke depannya, di mana hal tersebut menjadi acuan perseroan dalam pengembangan bisnis kedepan yaitu layanan penjualan secara digital,” katanya.
Semuel mengakui dalam beberapa tahun terakhir ini pendapatan perseroan memang lebih banyak disumbangkan dari penjualan voucher melalui jaringan tradisional atau gerai-gerai yang tersebar di seluruh Indonesia serta kerja sama dengan ratusan ribu retailer yang ada.
Pada 2022, lanjutnya, TELE itu akan fokus dalam pengembangan distribusi voucher melalui jaringan modern, khususnya dengan pihak perbankan yang porsinya akan ditingkatkan lagi. Apalagi dengan transformasi digital saat ini, trend pengisian pulsa telepon seluler sudah bergeser ke pengisian pulsa elektrik.