Bisnis.com, JAKARTA-- Sentimen global cenderung memberikan sentimen positif bagi pergerakan harga SUN hari ini Jumat (10/5/2019).
Hal tersebut terkait dengan perkembangan perang dagang China - AS, di mana pasar modal global nampaknya menginterpretasikan adanya kemungkinan damai dagang pasca ‘diplomasi’ surat Xi Jinping kepada Trump meskipun di satu sisi Trump tetap bersikukuh untuk mengimplementasi kenaikan tarif impor Jumat ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan interpretasi positif pelaku pasar modal global tercermin dari turunnya nilai beberapa instrumen investasi safe haven.
Misalnya indeks dolar AS yang turun ke kisaran 97,40 poin (sebelumnya di kisaran 97,62 poin) dan yield US Treasury 10 tahun yang meningkat tipis ke kisaran 2,45% (sebelumnya 2,44%).
Namun demikian, adanya momen pembayaran dividen beberapa emiten saham hari ini nampaknya berpotensi mendorong berlanjutnya penurunan harga SUN melalui transmisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data dari investing.com, kurang lebih terdapat 7 emiten saham yang akan membayarkan dividennya hari ini.
Baca Juga
"Selain berpotensi mendorong berlanjutnya pelemahan harga SUN, momen pembayaran dividen saham juga nampaknya mengeliminir potensi kenaikan harga SUN yang berasal dari adanya asa terhadap damai dagang AS - Tiongkok," jelasnya melalui riset Jumat (10/5/2019).
Dia memproyeksikam dalam perdagangan hari ini investor masih akan wait and see kendati ada potensi katalis positif dari rilis data neraca transaksi berjalan kuartal I/2019 pada sore/malam nanti.
Hal tersebut, didasarkan pada masih besarnya potensi downside risk bagi pergerakan harga SUN awal pekan depan yang berasal dari ketidakpastian perang dagang dan proyeksi meningkatnya inflasi AS per April 2019 malam ini.