Bisnis.com, JAKARTA — Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pagi ini, Selasa (23/4/2019) pasar obligasi akan melemah terbatas.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa keterbatasan ini datang dari hadirnya lelang hari ini yang berpotensi memperlihatkan alasan pelemahan harga obligasi yang terjadi.
Nico mengatakan, pasar obligasi ternyata hanya diberikan angin sorga kemarin. Kenaikan yang terjadi ternyata hanya sesaat. Cukup banyak sentimen yang berhembus membuat pasar modal mengalami tekanan yang cukup berat. Menurutnya, ada dua alasan yang memungkinkan pelemahan ini terjadi, yakni dari intensitas politik atau memang dari hadirnya lelang.
Apabila total penawaran yang masuk dalam lelang hari ini tetap tinggi, itu artinya pelemahan yang terjadi hanyalah dikarenakan hadirnya lelang sehingga para pelaku pasar dan investor meminta imbal hasil yang lebih tinggi.
Ketika penawaran yang masuk tinggi, itu juga berarti bahwa para pelaku pasar dan investor masih menaruh harapan dan keyakinan atas kestabilan ekonomi dan politik di Indonesia.
"Namun, hal ini bisa berarti sebaliknya apabila ternyata penawaran yang masuk rendah. Hal ini justru berpotensi menunjukkan bahwa para pelaku pasar dan investor khawatir terkait situasi dan kondisi politik yang akhir-akhir ini mengalami kenaikkan tensi," katanya dalam riset harian, Selasa (23/4/2019).
Berita hari ini akan datang dari pertemuan antara Amerika dan China. Stephen Vaughn, penasihat umum di Kantor Perwakilan Dagang Amerika yang bergabung dalam team Administrasi Trump sejak 2017, akan pergi meninggalkan posisi itu sementara waktu.
Stephen akan digantikan oleh Joseph Barloon, seorang mitra dari firma hukum yang sebelumnya tempat Robert menjadi mitra. Vaughn sendiri telah terlibat dalam negosiasi perdagangan dengan Beijing serta dengan Kanada dan Meksiko yang mengarah pada negosiasi ulang NAFTA beberapa waktu lalu.
Tentu hal ini akan menjadi kehilangan yang cukup besar. Namun, diharapkan peran dari Joseph dapat membantu kesepakatan antara Amerika dan China tetap berjalan.
Selanjutnya dari Brown Brothers Harriman menyampaikan bahwa mereka berharap bahwa Bank Indonesia dapat memotong tingkat suku bunga sebelum pertengahan tahun.
Hal ini semakin mendukung pernyataan dari beberapa pihak termasuk pihaknya, yang menginginkan tingkat suku bunga dapat diturunkan Bank Indonesia pada semester kedua mendatang apabila situasi dan kondisi global mendukung.
Perhatian kali ini akan tertuju kepada harga minyak yang mungkin akan bergerak naik. Harga minta mentah di London mengalami kenaikkan tertinggi dalam setengah tahun terakhir setelah Trump mengumumkan adanya keringanan sanksi terhadap Iran.
Namun, fokus yang terpenting adalah tensi politik yang akhir-akhir ini meningkat membuat para pelaku pasar dan investor cukup khawatir. Dengan demikian, kenaikan IHSG dan obligasi beberapa waktu lalu seperti angin lalu. Hal inilah yang terefleksikan di pasar modal kemarin. "Saat ini kami merekomendasikan untuk mengikuti lelang, dengan fokus jual di pasar sekunder," katanya.