Bisnis.com, JAKARTA — Manulife Asset Management Indonesia meyakini inverted yield curve atau inversi imbal hasil yang sempat terjadi antara US Treasury tenor 3 bulan dan tenor 10 tahun bukan pertanda akan terjadi resesi di Amerika Serikat.
Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan bahwa secara historis di Amerika Serikat, inversi imbal hasil memang dapat menjadi sinyal kemungkinan terjadinya resesi dalam 12-24 bulan ke depan.
Namun, dirinya cukup yakin bahwa kekhawatiran mengenai resesi ekonomi AS dapat dihindari, karena kondisi saat ini berbeda dengan dahulu.
Di masa lalu ketika inversi terjadi, The Fed dalam kondisi masih menaikkan suku bunga, sedangkan saat ini Fed malah membuka peluang pemangkasan suku bunga untuk menopang perekonomiannya, khususnya menjelang pemilu di Amerika Serikat tahun depan.
“Base case scenario, untuk saat ini adalah ekonomi Amerika Serikat melambat namun tidak jatuh pada jurang resesi,” katanya melalui riset, Senin (22/4/2019).