Bisnis.com, JAKARTA — Manulife Asset Management Indonesia masih memiliki outlook positif terhadap pasar obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi USD (INDON) karena didukung oleh sejumlah sentimen positif.
Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan bahwa potensi kenaikan lebih lanjut obligasi negara berdenominasi USD akan didorong oleh beberapa faktor.
Pertama, selisih yang masih menarik antara imbal hasil INDON 10 tahun & US Treasury 10 tahun, yakni di kisaran 140 basis poin.
Kedua, risk-on di pasar finansial, didukung oleh stabilitas pada pergerakan imbal hasil US Treasury yang diperkirakan akan bergerak pada kisaran 2,5% – 2,75% sampai akhir tahun 2019.
Ketiga, berkurangnya tekanan pada pasar sekunder, di mana penerbitan INDON untuk tahun ini hanya tinggal satu kali lagi.
“Terakhir, berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik dapat mendorong peluang kenaikan peringkat investasi negara Indonesia ke depannya,” katanya melalui riset, Senin (22/4/2019).