Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menguat hingga 4,76% pada perdagangan Kamis (18/4/2019) pukul 09.14 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, saham GIAA melaju 25 poin atau 4,76% ke level Rp550 per saham. Kenaikan harga saham GIAA terjadi usai perseroan merilis laporan keuangan kuartal I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, GIAA mengantongi pendapatan selama kuartal I/2019 senilai US$1,09 miliar, meningkat 11,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$983,01 juta.
Sementara itu, GIAA berhasil menekan beban operasional penerbangan pada kuartal I/2019 menjadi US$618,99 juta atau lebih rendah 3,53% dibandingkan
tahun sebelumnya US$641,64 juta.
Adapun, secara keseluruhan, beban usaha perseroan tercatat US$1,04 miliar, turun 0,95% dibandingkan beban usaha kuartal I/2018 senilai US$1,05 miliar. Pada kuartal I/2019, perseroan juga mengalami rugi selisih kurs senilai US$7,39 juta.
Kemudian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$20,48 juta pada kuartal I/2019 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi US$65,34 juta.
Berdasarkan catatan Bloomberg, saham GIAA juga melesat hingga 13,64% pada perdagangan sebelumnya. Harga saham perseroan terbang dari Rp462 ke Rp525 per saham pada Selasa (16/4/2019).
Saham GIAA mulai terbang ke zona hijau sejak pembukaan perdagangan, Senin (15/4/2019).
Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung kinerja keuangan Garuda Indonesia dalam debat Capres-Cawapres ke-5 di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019). Pada kesempatan itu, Prabowo menyebut maskapai pelat merah tersebut sulit mencetak untung jika tetap dikelola dengan cara saat ini.