Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketahanan Ekonomi Indonesia Baik, IHSG Berakhir Menguat

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (28/3/2019), di tengah bertahannya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (28/3/2019), di tengah bertahannya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir menguat 0,56% atau 36,05 poin di level 6.480,79 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (27/3), IHSG ditutup terkoreksi 0,39% atau 25,26 poin di level 6.444,74.

Indeks mulai rebound dari koreksinya dengan dibuka naik 0,24% atau 15,75 poin di level 6.460,49 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.445,36 – 6.480,79.

Menurut Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, pola pergerakan IHSG hari ini ditopang sentimen positif jelang rilis data perekonomian tentang pertumbuhan kredit.

“Data tersebut disinyalir masih dalam kondisi stabil,” tutur William dalam riset.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di teritori positif, dipimpin sektor finansial (+1,22%) dan infrastruktur (+1,03%). Hanya sektor industri dasar yang berakhir di wilayah negatif dengan pelemahan 0,76%.

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 195 saham menguat, 208 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 3,14% dan 1,49% menjadi pendorong utama penguatan IHSG hari ini.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut ditutup melemah 35 poin atau 0,25% di level Rp14.243 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 35 poin di posisi 14.208 pada Rabu (27/3).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat aksi jual yang tengah melanda pasar Turki sebagai masalah domestik dan berjanji untuk mengintervensi pasar mata uang dan obligasi dalam negeri guna memastikan stabilitas.

“Apa yang terjadi di Turki secara khusus merupakan masalah domestik di sana. Di pasar global, sentimen penghindaran aset berisiko berkaitan dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang telah memicu aksi ambil untung, terutama di pasar negara berkembang,” jelas Perry, seperti dikutip Bloomberg.

Indonesia, menurutnya, memiliki ketahanan ekonomi yang baik. BI melihat pelemahan rupiah diakibatkan aksi ambil untung oleh investor yang khawatir dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Investor asing pun kembali memborong saham nasional dan membukukan aksi beli bersih, setelah ramai melepaskan saham pada Rabu (27/3). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih (net buy) tercatat Rp306,17 miliar pada perdagangan hari ini.

Indeks Bisnis-27 ikut rebound dan berakhir menguat 0,86% atau 4,82 poin di level 567,93. Pada perdagangan Rabu (27/3), indeks Bisnis-27 melemah 1,01% atau 5,76 poin dan ditutup di posisi 563,11.

Sejumlah indeks saham lain di Asia terpantau berakhir variatif, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,16%), indeks SE Thailand (+0,30%), indeks PSEi Filipina (+0,20%), dan indeks Hang Seng Hong Kong (+0,16%) 

Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup melemah 1,66% dan 1,61%, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,82%, sedangkan indeks Shanghai dan CSI 300 China masing-masing berakhir melemah 0,92% dan 0,40%.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BMRI

+3,14

BBRI

+1,49

TLKM

+1,83

BBCA

+0,73

INTP

+4,29

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

CPIN

-5,61

JPFA

-9,30

TPIA

-2,15

BSDE

-4,39

MKPI

-4,91

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper