Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bangkit dari Pelemahan Tajam, Pasar Diyakini Bakal Pulih

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya bahkan ditutup naik signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2019).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya bahkan ditutup naik signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir menguat 0,92% atau 58,75 poin di level 6.470, dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (25/3), IHSG berakhir melorot 1,75% atau 114,02 di level 6.411,25.

IHSG mulai rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,46% atau 29,66 poin di level 6.440,92 pagi tadi.

Kenaikan yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terbesar sejak menguat sekitar 1,7% pada 18 Februari.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.439,58 – 6.478,05.

Seluruh sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+1,81%), consumer goods (+1,20%), dan aneka industri (+0,99%).

Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 230 saham menguat, 169 saham melemah, dan 230 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,50% dan 2,08% menjadi pendorong utama penguatan IHSG hari ini.

Investor asing pun kembali memborong saham dan membukukan aksi beli bersih pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp338,86 miliar pada perdagangan hari ini.

Indeks Bisnis-27 juga berakhir menguat 1,29% atau 7,22 poin di level 568,87, setelah ditutup merosot 1,92% atau 11,01 poin di posisi 561,65 pada Senin (25/3).

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas turut rebound dan berakhir menguat, setelah tertekan aksi jual besar-besaran pada perdagangan Senin (25/3).

Di antara indeks saham di Asia yang berakhir di zona hijau adalah indeks FTSE Malay KLCI (+0,05%), indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,46%), dan indeks PSEi Filipina (+0,56%). 

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang bahkan mampu ditutup melonjak 2,57% dan 2,15%, setelah berakhir anjlok 2,45% dan 3,01% masing-masing pada Senin. Reboundnya diikuti indeks Hang Seng Hong Kong (+0,15%) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0,18%).

Rebound bursa saham Jepang serta merta mendorong indeks saham acuan di kawasan Asia berhasil bangkit dari penurunan terburuknya tahun ini. Indeks MSCI Asia Pasifik rebound sekitar 1% sekaligus memulihkan penurunan yang dialami pada Senin (25/3).

“Asia tampaknya menghela nafas lega setelah bursa saham Eropa dan Amerika Utara tampak stabil semalam,” ujar Jeffrey Halley, pakar strategi pasar senior di Oanda, dalam risetnya.

Kondisi berbalik untuk pasar Asia datang tepat setelah indeks S&P 500 Amerika Serikat (AS) dan indeks Euro Stoxx 50 berakhir cenderung flat pada perdagangan Senin (25/3), setelah tertekan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global akhir pekan kemarin.

“Saya tidak mencemaskan pertumbuhan saat ini, penurunan sangat tajam yang telah kita lihat khususnya pada produksi industri cenderung akan menjadi moderat jika tidak kuartal ini, maka tentu kuartal berikutnya,” tutur John Woods, chief investment officer untuk Asia Pasifik di Credit Suisse Group AG.

“Memang ada sedikit volatilitas, ada tingkat ketidakpastian, tetapi prospek menengah untuk pertumbuhan - yang saya maksud melebihi enam bulan – terlihat positif, dan saya rasa pasar akan pulih,” yakin Woods, seperti dilansir Bloomberg.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah berhasil mempertahankan reboundnya dan ditutup menguat 12 poin atau 0,08% di level Rp14.173 per dolar AS, setelah berakhir melemah 22 poin di posisi 14.185 pada Senin (25/3).

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+1,50

BMRI

+2,08

HMSP

+1,33

TLKM

+1,33

GGRM

+2,93

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

FREN

-4,09

GIAA

-13,64

SMMA

-2,78

TCPI

-5,50

MAPI

-4,74

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper