Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan investor atas instrumen sukuk negara ritel seri SR-011 berhasil menembus Rp21,12 triliun, dua kali lipat dibandingkan dengan target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10 triliun.
Berdasarkan pengumuman hasil pemasaran SR-011 Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (26/3/2019), hasil pemasaran tersebut berasal dari 35.026 orang investor yang berhasil dijaring oleh 22 mitra distribusi.
Adapun, penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional adalah dari Bank OCBC NISP sebesar Rp2,97 triliun, sedangkan untuk kategori bank syariah adalah Bank Syariah Mandiri senilai Rp413 miliar. Sementara itu, untuk kategori perusahaan sekuritas, ada Trimegah Sekuritas dengan nilai Rp993,5 miliar.
SR-011 merupakan instrumen surat berharga negara (SBN) ritel ketiga yang dipasarkan tahun ini setelah sebelumnya pemerintah memasarkan dua seri yang bersifat tabungan, yakni saving bond retail SBR-005 dan sukuk tabungan ST-003.
Hasil pemasaran SR-011 yang tinggi ini membalikan tren yang terjadi sejak awal tahun ini, yang mana ditandai permintaan investor yang terus menurun pada SBN ritel. SBR-005 dan ST-003 masing-masing hanya mendulang permintaan investor sebesar Rp4,01 triliun dan Rp3,13 triliun.
Pemasaran SR-011 ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan pemasaran seri sebelumnya, yakni SR-010 yang diterbitkan tahun lalu. SR-010 tahun lalu hanya mendulang permintaan investor sebanyak Rp8,44 triliun.
Maklum, pada SR-010 tahun lalu, pemerintah hanya menawarkan kupon sebesar 5,90% per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan kupon yang kini ditawarkan atas seri SR-011 yang sebesar 8,05% per tahun.
Kupon SR-011 ini bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen surat utang negara (SUN) konvensional tenor 10 tahun yang kini di kisaran 7,6%.
Jumlah investor yang terjaring dalam pemasaran SR-011 ini juga dua kali lipat dibandingkan jumlah investor yang terjaring pada seri SR-010. Pada SR-010 jumlah investornya hanya 17.992 orang, sedangkan SR-011 mencapai 35.026 orang.
Jumlah investor SR-011 ini juga lebih banyak dibandingkan total jumlah investor yang terjaring dari pemasaran dua seri sebelumnya, yang mana SBR-005 hanya 16.966 orang dan ST-003 hanya 13.932 orang. Total keduanya hanya 30.898 orang dan di antaranya ada investor yang dobel karena membeli keduanya bersama-sama.
Dengan nilai pemasaran Rp21,12 triliun dan jumlah investor 35.026 orang, maka rata-rata pembelian SR-011 per orang adalah senilai Rp603 juta per investor. Ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pembelian per investor pada SR-010 yang sebesar Rp471 juta per investor.