Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Laba Bersih Rp424,8 Miliar pada 2019, Ini Strategi PPRE

PT PP Presisi Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target kinerja keuangan perseroan pada 2019.
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono, seusai RUPS Tahunan di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur PT PP Presisi Tbk Hasanin Ade Putra (dari kiri) berbincang dengan Direktur Utama Iswanto Amperawan, Direktur Benny Pidakso dan Direktur Independen Arief Subyandono, seusai RUPS Tahunan di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Presisi Tbk. merancang sejumlah strategi untuk memacu kinerja keuangan perseroan pada 2019.

Tahun ini, emiten berkode saham PPRE itu masih memasang target pertumbuhan dua digit. Untuk pendapatan, perseroan mengincar Rp4,2 triliun atau naik 41,3% dari realisasi 2018. Adapun laba bersih yang diincar senilai Rp424,8 miliar, naik 30,1% dari realisasi tahun lalu.

Investor Relation PP Presisi Bambang Suyitno mengungkapkan terdapat beberapa stratetegi yang disiapkan oleh perseroan. Salah satunya dengan meningkatkan burn rate dari order book yang berasal dari carry over contracts

Selain itu, perseroan akan meningkatkan kontribusi mining services (jasa pertambangan) atau coal hauling. Kontribusi sektor ini akan ditingkatkan dari 4%—5% pada 2018 menjadi 10%—15% tahun ini.

Di sisi lain, dia mengungkapkan perseroan juga akan memacu pertumbuhan inorganik. Strategi yang ditempuh adalah dengan jalan akuisisi.

“Melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan yang potensial mendukung bisnis perseroan dan transfer of knowledge, di antaranya soil improvement,” jelas Bambang kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Sebagai catatan, PPRE mengantongi pendapatan senilai Rp3,05 triliun pada 2018 atau tumbuh 68,01% secara tahunan. Dengan pencapaian itu, entitas anak PT PP (Persero) Tbk. tersebut mengantongi laba bersih Rp326,42 miliar pada tahun lalu atau melonjak 73,35% dari Rp188,3 miliar pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper