Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejutan Data Perdagangan Dongkrak IHSG Naik Lagi

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (15/3/2019), didorong saham emiten perbankan, pascarilis data perdagangan untuk Februari.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat (15/3/2019), didorong saham emiten perbankan, pascarilis data perdagangan untuk Februari.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,75% atau 47,92 poin di level 6.461,18 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (14/3), IHSG berakhir di level 6.413,27 dengan penguatan 0,56% atau 35,69 poin.

IHSG mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,11% atau 6,92 poin di level 6.420,18 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.419,64 – 6.489,19.

Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar dan finansial yang masing-masing naik 2,35% dan 1,29%. Tiga sektor lainnya berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor aneka industri yang turun 0,60%.

Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 227 saham menguat, 176 saham melemah, dan 225 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 2,84% dan 2,53% menjadi pendorong utama penguatan IHSG hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus tipis sebesar US$330 juta pada Februari 2019. Posisi ini merupakan surplus pertama kali sejak defisit berturut-turut dalam empat bulan terakhir.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan surplus terjadi disebabkan impor yang turun tajam di tengah kondisi ekspor yang turun.

"Setidaknya ini surplus berita yang baik karena ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kuartal I/2019," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, hari ini.

Surplus ditopang oleh ekspor non migas yang mengalami surplus US$790 juta. Sementara itu, ekspor migas masih mengalami defisit senilai US$460 juta.

William Surya Wijaya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, menjelaskan penguatan IHSG hari ini diwarnai oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang berada dalam kondisi yang cukup baik.

“Hal ini tentunya dapat menjadi faktor yang dapat menopang kenaikan lanjutan pada IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tambah William dalam risetnya.

Aksi jual bersih oleh investor asing yang telah berlangsung lima hari beruntun pun akhirnya terpatahkan pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp409,7 miliar pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berakhir menanjak 1,03% atau 5,75 poin di level 562,28, setelah ditutup menguat 0,79% atau 4,39 poin di posisi 556,54 pada Kamis (14/3).

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga berakhir di zona hijau hari ini, di antaranya indeks FTSE Malay KLCI (+0,36%), indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,07%), dan indeks PSEi Filipina (+0,62%). 

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup menguat 0,90% dan 0,77%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,95%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing berakhir mananjak 1,04% dan 1,26%. 

Pasar saham global secara keseluruhan menguat pada perdagangan hari ini setelah adanya laporan perkembangan baru soal perundingan perdagangan AS-China dan keputusan Parlemen Inggris untuk menunda Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa).

Kantor berita China Xinhua melaporkan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah berbincang via telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lightizer. Kedua belah pihak dikabarkan membuat kemajuan substansial dalam perdagangan.

Sementara itu, PM Li Keqiang hari ini menyatakan bahwa China tidak akan membiarkan pertumbuhan ekonomi keluar dari kisaran yang wajar di tengah tekanan pada perekonomiannya.

Li menjanjikan langkah-langkah kuat untuk mendukung pertumbuhan, dengan mengatakan bahwa pemerintah dapat menggunakan perangkat seperti cadangan wajib dan suku bunga.

China sejauh ini menjanjikan pemotongan pajak dan belanja infrastruktur, karena melemahnya permintaan domestik dan perang dagang dengan Amerika Serikat menghambat pertumbuhan ekonomi.

“China dan Eropa telah menjadi dua bidang utama yang menjadi perhatian pada awal 2019 dan meskipun masih ada banyak ketidakpastian, stimulus fiskal yang ditargetkan di China dan potensi adanya kejelasan mengenai Brexit selama beberapa pekan mendatang dapat meningkatkan sentimen,” jelas pakar strategi di ING Bank dalam risetnya.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+2,84

BMRI

+2,53

CPIN

+5,96

BBNI

+2,26

BRPT

+4,76

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

BNLI

-6,82

ASII

-0,69

FREN

-2,92

ICBP

-0,96

HMSP

-0,26

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper