Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Terdongkrak Sentimen Brexit

Bursa Eropa berhasil menguat ke level tertinggi dalam lima bulan pada akhir perdagangan Kamis (14/3/2019), didorong penguatan sektor perbankan setelah parlemen Inggris memilih menolak Brexit tanpa kesepakatan.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil menguat ke level tertinggi dalam lima bulan pada akhir perdagangan Kamis (14/3/2019), didorong penguatan sektor perbankan setelah parlemen Inggris memilih menolak Brexit tanpa kesepakatan.

Berdasarkan data Reuters, indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup menguat 0,7% sedangkan indeks saham blue chip naik 0,5%.

Sentimen pasar membaik dari kehati-hatian menjadi optimisme setelah pembukaan sesi, menjelang voting lanjutan di Parlemen Inggris pada Kamis malam waktu setempat yang dapat menunda rencana hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

“Kami sekarang melihat peluang 60% (naik dari 55%) bahwa varian dekat dari kesepakatan Brexit yang dibuat Perdana Menteri [May] saat ini akhirnya disahkan,” tulis analis Goldman Sachs.

Saham Leonardo mencetak kenaikan harian terbaiknya dalam lebih dari 7 tahun, sebesar 13%, memulihkan sebagian pelemahannya sejak Januari 2018, setelah perusahaan pertahanan asal Italia ini mengatakan laba bersihnya melonjak dan melihat penjualan meningkat pada 2019.

Saham GEA Jerman naik 11% setelah CEO-nya mengatakan akan mengumumkan perubahan-perubahan strukturnya pada Juni, sedangkan saham Lagardere naik 8% setelah memberikan perincian lebih lanjut tentang rencana divestasinya.

Di antara perusahaan dengan penurunan terbesar, saham Lufthansa turun 6,3% setelah melaporkan penurunan sebesar laba operasi kuartal keempat sebesar 11%.

Di sisi lain, sektor perbankan naik 0,9%.

"Indeks bank Eropa merespons positif perubahan pada indeks kejutan Eropa,” kata Russell Quelch, financial specialist sales di Redburn.

"Penegasan ECB pekan lalu tentang penurunan prospek pertumbuhan untuk Eropa terlihat semakin beresiko berada di belakang kurva,” tambahnya.

Adapun saham otomotif yang sensitif terhadap isu perdagangan berakhir datar setelah laporan Bloomberg mengatakan China dan Amerika Serikat kemungkinan akan menunda pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping untuk mengakhiri konflik perdagangan mereka menjadi April paling cepat.

Trump kemudian mengatakan dia tidak terburu-buru untuk menuntaskan kesepakatan perdagangan dengan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper