Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sekuritas : Pasar SUN Ditopang Optimisme Damai Dagang

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (26/2/2019) harga surat utang negara masihberpeluang mengalami kenaikan seiring dengan optimisnya para pelaku pasar global terhadap kelanjutan damai dagang antara Amerika dan China serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Selasa (26/2/2019) harga surat utang negara masihberpeluang mengalami kenaikan seiring dengan optimisnya para pelaku pasar global terhadap kelanjutan damai dagang antara Amerika dan China serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa dari faktor domestik diperkuat pula dengan adanya lelang penjualan SUNa\ yang akan dilaksanakan pada hari ini.  Pemerintah berencana untuk mengadakan lelang penjualan SUN dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun dari enam seri SUN yang ditawarkan kepada investor. 

"Kami perkirakan pelaku pasar masih akan mencermati pelaksanaan lelang sebelum kembali melakukan transaksi di pasar sekunder," katanya dalam riset harian, Selasa (26/2/2019).

Made mengatakan, dengan beberapa faktor pertimbangan tersebut, harga SUN masih akan bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, Made masih menyarankan SUN dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan investasi. 

"Selain itu, kami juga tetap menyarankan kepada investor untuk mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan fokus pada pergerakan nilai tukar rupiah. Adapun seri - seri yang menarik pada kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: FR0069, FR0061, FR0053, FR0063, FR0070, dan FR0056," katanya dalam riset harian, Selasa (26/2/2019).

Review (Senin, 25 Februari 2019)

Jelang lelang hari ini, Pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin, Senin (25/2/2019) ditutup menguat di tengah sentimen makin dekatnya proses damai dagang antara Amerika dan China sehingga berdampak kepada nilai tukar rupiah yang cenderung menguat.

Perubahan harga SUN mencapai 58 bps dengan rata-rata kenaikan sebesar 21 bps sehingga berdampak adanya koreksi tingkat imbal hasil hingga sebesar 7,4 bps. 

Adapun untuk SUN seri acuan, sebagian besar serinya mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 6 bps hingga 31 bps mendorong adanya penurunan imbal hasil hingga berkisar antara 1,3 bps hingga 4,3 bps. 

Kenaikan harga tertinggi didapati pada SUN seri acuan bertenor 10 tahun sebesar 31 bps yang mendorong penurunan imbal hasil sebesar 4,3 bps dan diiringi dengan SUN seri acuan dengan tenor 20 tahun dan 5 tahun yang mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 13 bps dan 6 bps yang berdampak terhadap penurunan harga masing-masing sebesar 1,3 bps dan 1,4 bps. 

Adapun untuk SUN seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan harga hingga sebesar 5 bps sehingga terjadi kenaikan imbal hasil sebesar 1 bps.

Pada perdagangan awal pekan ini, pergerakan harga SUN kembali ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan ditengah sentimen positif semakin dekatnya proses damai dagang antara Amerika dan China. 

Kenaikan harga ini juga dialami oleh pasar surat utang negara-negara berkembang yang lain. Para pelaku pasar merespon bahwa proses damai tersebut akan berdampak terhadap membaiknya kondisi perekonomian di negara-negara berkembang sehingga membuat para pelaku pasar optimis untuk menginvestasikan dananya pada negara-negara berkembang. 

Adapun kenaikan harga SUN juga masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat sepanjang sesi perdagangan kemarin.Kenaikan harga juga terlihat pada perdagangan SUN dengan denominasi mata uang dollar Amerika di tengah melemahnya imbal hasil US Treasury. 

Kenaikan harga didapati pada sebagian besar seri SUN berdonominasi mata uang Dollar Amerika. Imbal hasil INDO24 dan INDO29 mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,4 bps di level 3,884% dan 3,1 bps di level 4,189% yang didorong terjadinya kenaikan harga sebesar 11 bps dan 25,6 bps. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper