Bisnis.com, JAKARTA— Laba bersih yang dikantongi oleh perseroan pelat merah tercatat masih tumbuh secara tahunan menembus Rp188 triliun pada 2018.
Berdasarkan data prognosis kinerja keuangan yang dikutip dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (19/2/2019), total pendapatan yang dikantongi perseroan pelat merah mencapai Rp2.339 triliun pada 2018. Realisasi itu naik 10,45% dari Rp2.027 triliun tahun sebelumnya.
Pendapatan yang dikantongi oleh BUMN terus mengalami pertumbuhan dari periode 2015—2018. Jumlah yang dikantongi tiap periode yakni Rp1.699 triliun pada 2015, Rp1.710 triliun pada 2016, Rp2.027 triliun pada 2017, dan Rp2.339 triliun pada 2018.
Dari sisi laba bersih, nilai yang dikantongi, menurut prognosis Kementerian BUMN, senilai Rp188 triliun pada 2018. Pencapaian itu tumbuh tipis 1,07% dari Rp186 triliun pada 2017.
Dalam 4 tahun terakhir, laba perseroan pelat merah tercatat terus mengalami kenaikan selama rentang 2015-2018. Pencapaian tumbuh dari Rp150 triliun pada 2015, Rp176 triliun pada 2016, Rp186 triliun pada 2017, dan Rp188 triliun pada 2018.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menyebut kinerja positif perseroan pelat merah tahun lalu ditopang sejumlah faktor. Secara umum, perseroan pelat merah mampu mendapatkan pendanaan untuk berkekspansi dengan cost of fund yang kompetitif.
Baca Juga
Aloysius mengklaim BUMN telah melaksanakan tata kelola yang makin baik. Hal tersebut berujung kepada pemeringkatan yang baik untuk kredit perseroan. Dengan memiliki pemeringkatan kredit yang baik, sambungnya, perseroan pelat merah dapat menggalang dana di pasar modal dengan biaya relatif murah.
Di sisi lain, dia juga menyebut sinergi antara sesama BUMN dan korporasi swasta juga menopang pertumbuhan laba bersih pada 2018. Strategi tersebut memangkas sejumlah rantai yang berujung kepada efisiensi.
“Upaya sinergi dengan sesama BUMN dan swasta turut mengerek pendapatan dan laba bersih selama 2018,” ujarnya, Selasa (19/2/2019).
Aloysius mencontohkan pertumbuhan sektor perbankan. Menurutnya, sejumlah bank pelat merah mencatatkan pertumbuhan tertinggi tahun lalu.
Pihaknya menyebut sektor perbankan pelat merah memiliki sistem pengelolaan lebih efisien. Salah satu indikator yang terlihat yakni peningkatan kelolaan dana pihak ketiga (DPK) serta tingkat non performing loan (NPL) yang rendah.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, tiga perbankan pelat merah yang telah merilis kinerja keuangan 2018 mencatatkan pertumbuhan laba di atas 10% secara tahunan. Total laba yang dikantongi pada tahun lalu mencapai lebih dari Rp10 triliun pada tahun lalu.