Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,1% atau 14 poin ke level Rp13.962 per dolar AS pada penutupan perdagangan pasar spot hari ini, Senin (4/2/2019).
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp13.950-Rp13.994 per dolar AS. Di tengah kinerja apik yang dicetak sepanjang tahun berjalan 2019, pergerakan mata uang rupiah pada pekan ini dibayangi oleh aksi ambil untung investor.
Sejak awal tahun hingga Jumat (1/2), kinerja pergerakan mata uang rupiah patut diancungi jempol. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 3,169% year-to-date terhadap dolar AS. Di antara mata uang Asia, tingkat penguatan rupiah menjadi yang tertinggi kedua setelah bath Thailand yang menguat 3,248% ytd.
Pada akhir pekan lalu, di saat reli penguatan mata uang asia berakhir, rupiah masih bertengger di zona hijau. Pada penutupan perdagangan pekan ini, hanya rupiah dan ringgit Malaysia yang masih bergerak positif disaat reli penguatan bagi sebagian besar mata uang asia telah usai. Rupiah menguat 0,179% atau naik 25 poin menjadi Rp13.948 per dolar AS.
Mengutip riset harian Asia Tradepoint Futures, apresiasi rupiah pada pekan lalu ditopang oleh respon positif investor terhadap kerjasaman dan konsistensi pemerintah Bank Indonesia dalam menjaga fundamental ekonomi Indonesia dengan beragam instrument keuangan seperti DNDF dan peraturan devisa hasil ekspor atau DHE.
“Instrumen dan kebijakan tersebut mampu menarik dana asing masuk ke pasar domestik sehingga membantu mendorong rupiah untuk bergerak naik,” tulis Asia Tradepoint Futures seperti dikutip dari risetnya, Jumat (1/2).
Selain itu, hingga pertengahan Januari, capital inflow dalam negeri tercatat mencapai Rp14,75 triliun, sehingga ketersediaan dolar Amerika Serikat diharapkan mampu memperkecil defisit transaksi berjalan Indonesia.
Katalis positif juga datang dari rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik merilis tingkat inflasi Januari 2019 sebesar 0,32%.
Kendati demikian, secara umum pergerakan mata uang Garuda masih dibayangi oleh beragam sentimen dan yang akan menyedot perhatian lebih adalah negosiasi dagang AS dan China, serta kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed.
Sementara itu, drama Brexit dan ketegangan baru antara AS dan Venezuela, tampaknya perlahan-lahan akan memudar.
Asia Tradepoin Futures memprediksi dalam waktu dekat rupiah cenderung akan dilanda aksi ambil untung oleh para investor sehingga kemungkinan akan terjadi koreksi. Pergerakan rupiah juga harus mewaspadai dirilisnya data ketenagakerjaan AS pada Jumat (1/2) malam yang akan memperkuat dolar AS.
Berikut pergerakan rupiah hari ini yang dicatat Bisnis.com.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,1% atau 14 poin ke level Rp13.962 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp13.950-Rp13.994 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp13.958 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 40 poin atau 0,29% ke level Rp13.988 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 40 poin atau 0,29% ke level Rp13.988 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,094 poin atau 0,1% ke level 95,673 pada pukul 11.19 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 17 poin atau 0,12% ke level Rp13.965 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp13.950-Rp13.980 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 29 poin atau 0,21% ke level Rp13.977 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 2 poin atau 0,01% ke level Rp13.950 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,04% atau 0,036 poin ke level 95,615 pada pukul 08.02 WIB.