Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pergudangan, PT Mega Manunggal Property Tbk. membukukan pendapatan pada 2018 senilai Rp300 miliar atau naik 30% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Head of Finance & Investor Relation Mega Manunggal Asa Siahaan mengatakan, pertumbuhan pendapatan dan EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) bisa mencapai 30% sepanjang 2018. Adapun capaian EBITDA perseroan pada 2018 berada pada kisaran Rp210 miliar sampai dengan Rp220 miliar.
Peningkatan tersebut karena adanya beberapa proyek baru MMLP yang selesai pada 2017, lalu pendapatan diakui pada 2018.
"Yang mendongkrak pendapatan adalah beberapa projek baru 2017 yang mulai diakui pendapatan pada 2018. Selain itu, ada juga kontrak yang diperoleh pada 2016 dan 2017, tetapi diakui 2018," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/1/2019).
Adapun proyek yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan berada di Cibatu, Cilengsi dan Blok AE MM2100-Cibitung. Pada tahun ini, MMLP tengah melakukan pembangunan gudang baru untuk meningkatkan pendapatan.
Pada tahun ini, MMLP hanya memproyeksikan peningkatan pendapatan sekitar 10%. Proyeksi pertumbuhan pendapatan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 2018. Adapun, target pendapatan MMLP pada 2019 senilai Rp340 miliar.
"Dari sisi pertumbuhan turun, karena ada periode konstruksi. Jadi, kalau kami memperoleh kontrak pada 2019, maka akan diakui pada 2020," kata Asa.
Pada 2019, MMLP siap mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,7 triliun untuk bisnis pergudangan pada tahun ini. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembelian tanah dan pembangunan gudang. Penambahan gudang dilakukan untuk memenuhi permintaan sewa gudang.
Belanja modal tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Komposisi pinjaman perbankan dalam belanja modal 2019 senilai Rp900 miliar.