Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan karet PT Kirana Megatara Tbk. berencana melakukan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan perseroan, Jumat (18/1/2019), emiten dengan sandi KMTR tersebut akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,1 miliar saham baru dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan sebesar Rp530.
Dengan harga pelaksanaan tersebut, maka emiten Grup Triputra tersebut berpotensi meraup dana sebesar Rp583 miliar dari aksi korporasi ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (18/1), harga saham Kirana Megatara tercatat menguat 66 poin atau 24,63% ke level Rp334.
“Setiap pemegang 13.969 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 28 Januari 2019 pukul 16.00 WIB berhak atas sebanyak 2.000 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp530,” ungkap perseroan.
Perseroan menyampaikan tidak memiliki pihak yang menjadi pembeli siaga.
Adapun dana yang diterima akan digunakan untuk beberapa kebutuhan. Pertama, sekitar 45% atau sebesar maksimal Rp260 miliar akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak perseroan yaitu PT Kirana Musi Persada.
Dana hasil penyertaan modal tersebut akan digunakan untuk membayar harga pembelian saham PT Bintang Agung Persada dari R1 Rubber Ventures Pte. Ltd. sebesar Rp 240 miliar, sehubungan dengan rencana pengambilalihan 80% saham Bintang Agung Persada oleh Kirana Musi Persada. Sementara itu, sebesar Rp20 miliar akan digunakan untuk keperluan modal kerja Kirana Musi Persada.
Kedua, sisa dari dana rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan yaitu keperluan modal kerja, pembayaran gaji, sewa kantor, dan operasional lainnya.