Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Premier Luncurkan ETF Baru, Indeks High Dividen Jadi Acuan

PT Indo Premier Investment Management kembali menghadirkan produk reksa dana Exchange Traded Fund (ETF) dengan mengacu pada indeks IDX High Dividen 20 yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Presiden Direktur Indo Premier Investment Management Diah Sofianti (tiga dari kanan) saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/12/2018)./Bisnis-Tegar Arief
Presiden Direktur Indo Premier Investment Management Diah Sofianti (tiga dari kanan) saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/12/2018)./Bisnis-Tegar Arief

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indo Premier Investment Management kembali menghadirkan produk reksa dana Exchange Traded Fund (ETF) dengan mengacu pada indeks IDX High Dividen 20 yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Indo Premier Investment Management Diah Sofiyanti mengatakan momentum peluncuran produk ini sangat bersejarah karena bertepatan dengan 11 tahun setelah ETF pertama diluncurkan di Indonesia.

"Dalam 11 tahun terakhir, kami telah memelopori berbagai macam tema dalam pasar ETF. Sekarang kami kembali menghadirkan satu produk ETF baru untuk investor," ujarnya dalam pencatatan perdana produk tersebut di BEI, Selasa (18/12/2018).

Diah menambahkan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu seperti saat ini, ETF dapat dijadikan alternatif investasi yang bisa meredam volatilitas pasar. Selain itu, ETF juga memberikan transparansi maksimal dari sisi portofolio.

Indeks High Dividen 20 dipilih karena berisi emiten dengan imbal hasil dividen cukup tinggi. Komposisi saham terdiri dari emiten yang rutin membagikan dividen dalam tiga tahun terakhir.

"Kami berharap produk ini dapat dijadikan instrumen investasi yang tepat untuk meredam fluktuasi pasar. Ini juga menjadi ETF kesepuluh kami," ungkapnya.

Produk ini memiliki kode XIHD dengan jumlah unit penyertaan awal sebanyak 45 juta unit penyertaan dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal Rp517.909 per unit serta 450.000 unit kreasi. Adapun batas minimum pembelian di pasar primer adalah satu unit kreasi dan batas minimum pembelian di pasar sekunder adalah satu lot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper